Jakarta, IndonesiaBuzz.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyambut dengan hangat kedatangan Pawai Budaya Reog Ponorogo yang menghimpun sekitar 1000 peserta dengan berbagai penampilan seni di Halaman Depan Kemenko PMK, pada hari Minggu (27/8).
Muhadjir menjelaskan bahwa penyebaran kesenian Reog Ponorogo di berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara, telah menunjukkan betapa layaknya kesenian tersebut untuk diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (WBTB) oleh UNESCO.
“Paguyuban Reog Ponorogo tersebar di berbagai daerah, bahkan ke Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, semuanya ada. Pokoknya Reog Ponorogo telah mendunia. Sudah seharusnya diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Ponorogo,” ujar Muhadjir dalam sambutannya di hadapan para peserta pawai.
Lebih lanjut, Muhadjir mengungkapkan bahwa pengakuan oleh UNESCO terhadap Reog Ponorogo sebagai WBTB akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi warga Ponorogo dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Ini juga akan melengkapi 12 warisan budaya Indonesia lainnya yang telah diakui oleh UNESCO sebelumnya.
Dalam dialognya dengan perwakilan siswa SMA Negeri 1 Jakarta, Budi Utomo, yang turut serta meramaikan pawai, Muhadjir menjelaskan bahwa pengajuan kesenian dan budaya ini adalah cermin dari komitmen pemerintah dalam melestarikan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan Indonesia.
“Kebudayaan adalah alat diplomasi ‘soft’ yang paling efektif dalam berhubungan dengan negara lain. Martabat suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana kebudayaannya unggul dan memiliki jati diri,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Kamis (24/8) di Kantor Kemenko PMK, diungkapkan bahwa Pawai Budaya Reog Ponorogo merupakan langkah dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan UNESCO terhadap Reog Ponorogo sebagai WBTB. Pawai ini dimulai dari Perpustakaan Nasional melalui Jalan Medan Merdeka Barat hingga berakhir di kantor Kemenko PMK. Rangkaian acara pawai meliputi Tari Saman, pertunjukan Reog Ponorogo, Gerakan Minum Jamu Bersama, permainan Angklung bersama, dan pertunjukan musik Dangdut.
Puncak acara adalah penyerahan dokumen pengajuan WBTB Reog Ponorogo secara simbolis dari Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang juga merupakan Ketua Paguyuban Reog, Susiwijono Moegiarso, kepada Menko PMK. Dokumen ini akan diteruskan kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dan selanjutnya akan diajukan kepada UNESCO untuk disidangkan pada bulan Desember 2024 mendatang.