IndonesiaBuzz: Semarang, 6 Oktober 2023 – Pemerintah Kabupaten Semarang telah memasang dua alat sistem peringatan dini tanah longsor (landslide early warning system) di jalan utama Ungaran – Mranggen, tepatnya di dusun Bandungan, Desa Kalongan. Pemasangan alat ini merupakan upaya untuk mendeteksi pergerakan tanah di lokasi rawan tanah longsor, sehingga dapat meminimalisir risiko bencana alam yang dapat terjadi.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Mediarso Tri Soelistyo menjelaskan, bahwa keberadaan alat ini sangat penting karena dapat membantu dalam mengetahui pergerakan tanah secara terinci.
“Jadi efek bencana tanah longsor susulan dapat diketahui dengan baik,” ujarnya saat peresmian pemasangan Landslide Early Warning System (LEWS) di Dusun Bandungan, pada Kamis (5/10/2023) siang.
Mediarso menambahkan, bahwa pemasangan alat ini dilakukan atas kerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Indonesia, dengan dukungan dari Himpunan Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita secara bersama-sama oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Kusni Ingsih, Kepala Program Studi Kesehatan Lingkungan Dr. Slamet Isworo, perwakilan Kecamatan Ungaran Timur, dan perwakilan Desa Kalongan.
Selain pemasangan alat di Dusun Bandungan, Kepala Program Studi Kesehatan Lingkungan Dr. Slamet Isworo menjelaskan, bahwa satu alat deteksi dini lainnya dipasang di Dusun Dampu. Lokasi ini dipilih karena relatif lebih jauh dari titik rawan tanah longsor.
Pemasangan alat sensor ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Semarang. Alat sensor tersebut dihubungkan dengan aplikasi yang memudahkan pemantauan pergerakan tanah. Aplikasi ini juga dirancang untuk mendeteksi titik tambahan jika diperlukan.
“Keunggulan dari aplikasi ini adalah kemampuannya untuk mentransfer data ke website, sehingga memudahkan pengamatan.
Slamet menambahkan bahwa untuk keperluan pemantauan, sedang diusulkan pengadaan satu unit komputer subdisi dari Udinus. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas pemantauan pergerakan tanah.
Sementara itu, Sekretaris Desa Kalongan, Fajar Abu Rizki mengungkapkan, bahwa bantuan alat deteksi dini ini merupakan yang pertama kali diterima oleh desa tersebut.
“Sebelumnya, sudah ada beberapa mahasiswa yang meneliti tanah longsor. Namun, baru dari Udinus yang memberikan bantuan alat seperti ini,” ujarnya.
Upaya pemasangan alat deteksi dini ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan meminimalisir risiko bencana tanah longsor di wilayah tersebut. @indonesiabuzz