18 Mei 2023 – Kunang-kunang merupakan serangga yang menghasilkan cahaya alami dari dalam tubuhnya serta berperan sebagai indikator lingkungan. Hewan mungil ini termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan famili dalam ordo kumbang Coleoptera.
Kunang-kunang juga serangga yang menjadi petanda datangnya musim panas. Oleh sebab itu, tak heran jika kemungkinan besar serangga bercahaya itu akan sering terlihat saat cuaca hangat. Mereka juga cenderung memilih tempat tinggal yang lembab, seperti rawa atau hutan basah dimana di sana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.
Cahaya terang kunang-kunang akan terlihat saat kondisi gelap atau malam hari. Cahaya yang berwarna kuning, merah pucat atau hijau merupakan hasil reaksi kimia gabungan dari Luciferin (zat kimia alami yang ada di dalam perut/ekor kunang-kunang) dengan oksigen. Perpaduan tersebut dapat memancarkan efisiensi sinar hampir mencapai 100 persen.
Kedipan cahaya yang dipancarkan kunang-kunang, memiliki pola spesifik tersendiri yang mempunyai fungsi untuk saling mengenali. Selain itu, sebagai bahasa mereka untuk menarik perhatian pasangan, jika cahaya yang dikedipkan dari pejantan maka menandakan keinginan mereka untuk kawin, sebagai peringatan bagi predator yang akan memangsa mereka, mekanisme pertahanan diri, dan untuk menarik mangsa termasuk kunang-kunang itu sendiri.
Selain menampilkan cahaya yang cantik di saat gelap, ternyata larva kunang-kunang yang tinggal dibawah tanah merupakan karnivora yang memangsa siput berlendir, cacing tanah dan keong. Dan setelah mereka tumbuh menjadi kunang-kunang dewasa, beberapa akan beralih menjadi kanibal dan akan memakan kunang-kunang lain.
Akan tetapi, sebagian kunang-kunang akan memakan bagian dari tumbuhan seperti serbuk sari dan nectar. Bahkan, ada beberapa yang tak makan apapun sama sekali selama hidup singkat mereka. @IndonesiaBuzz