IndonesiaBuzz: Solo, 10 April 2025 — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan sejumlah solusi darurat untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di kawasan Simpang Joglo, tepatnya di Kampung Sambirejo, Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, Solo. Upaya ini dilakukan sembari menunggu pembangunan kolam retensi yang dijadwalkan mulai awal Mei 2025.
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyatakan pihaknya telah membangun pemecah arus di saluran drainase guna memperlancar aliran air. Selain itu, Pemkot juga bekerja sama dengan Kodam IV/Diponegoro dan Kodim 0735/Solo untuk menggalakkan program lingkungan yang fokus pada penanganan sampah.
“Karena tadi waktu kami cek, sampahnya juga luar biasa. Jadi kerja sama difokuskan pada lingkungan termasuk salah satunya sadar sampah,” ujar Respati saat meninjau lokasi pembangunan kolam retensi di kawasan Simpang Joglo, Rabu (9/4/2025).
Respati menambahkan, langkah lain yang tengah dilakukan yakni pelebaran dan normalisasi saluran air. Menurutnya, saluran tidak akan berfungsi optimal bila ukurannya sempit dan dipenuhi sedimentasi.
“Termasuk pelebaran dan normalisasi drainase. Kalau lebar tok tapi tumpukan sampah dan sedimentasi tinggi ya raiso, sama saja tidak berfungsi,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari Espos, normalisasi akan dilakukan pada saluran di Jl Kerinci dan dua saluran di Jl Kolonel Sugiono masing-masing sepanjang 400 meter di sisi barat dan 500 meter di sisi timur. Di samping itu, proyek pembuatan parapet di Kali Nayu juga sedang dipersiapkan dan dijadwalkan mulai eksekusi pada Juni 2025 setelah proses penandatanganan kontrak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Nur Basuki, mengatakan pihaknya saat ini tengah membuat kolam tampungan pompa baru. Nantinya, pompa-pompa tersebut akan ditempatkan secara permanen untuk mengurangi genangan air saat hujan deras.
“Pompa nanti yang disiagakan atau standby ada dari Balai Jalan Nasional sejumlah dua unit, DPUPR satu unit dan tambahan dua pompa di kolam pompa yang sedang dibuat. Total ada lima unit,” ungkap Nur.
Ia menjelaskan, pompa yang disiapkan memiliki daya sedot yang bervariasi, mulai dari 75 liter per detik, 150 liter per detik, hingga 500 liter per detik.
Sebelumnya diberitakan, pembangunan kolam retensi di kawasan Simpang Joglo dianggarkan sebesar Rp20,9 miliar. Kolam berukuran 35 meter x 40 meter dengan kedalaman tiga meter ini dirancang untuk menampung air hingga 3.600 meter kubik. Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu tujuh bulan setelah dimulai pada Mei mendatang.