IndonesiaBuzz: Pendidikan – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas utama dalam 100 hari pertama masa kerjanya. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pemberian bantuan penghasilan tambahan bagi guru non-ASN atau guru honorer yang belum memiliki sertifikasi pendidik.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan guru sekaligus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Presiden Prabowo menyampaikan kebijakan tersebut saat menghadiri Peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta International Velodrome.
Peningkatan Kesejahteraan Guru Honorer
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan pentingnya dukungan bagi guru honorer yang selama ini belum mendapatkan tunjangan sertifikasi. “Pemerintah sedang membahas usaha meningkatkan kesejahteraan guru non-ASN. Yang belum tersertifikasi akan diberikan bantuan cash transfer,” ujarnya.
Bantuan transfer tunai direncanakan mulai disalurkan pada 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk membantu guru honorer yang selama ini tidak dapat menerima tunjangan sertifikasi—insentif yang hanya diberikan kepada guru bersertifikat sebagai pengakuan atas kompetensi dan kinerja profesional mereka.
Selain bantuan tunai, pemerintah juga berkomitmen meningkatkan pendidikan formal para guru. Berdasarkan data, banyak guru honorer yang belum menyelesaikan pendidikan sarjana. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan bantuan pendidikan bagi guru terpilih untuk melanjutkan studi hingga jenjang D4 atau S1.
“Secara bertahap di 2025, para guru itu akan diberi bantuan pendidikan untuk melanjutkan studi ke jenjang D4 dan S1,” jelas Prabowo.
Untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran, Badan Pusat Statistik (BPS) tengah mendata nama dan alamat guru non-ASN yang memenuhi syarat. Program ini diharapkan dapat menciptakan dampak signifikan terhadap kualitas pendidikan nasional.
Alokasi Anggaran Pendidikan Tertinggi Sepanjang Sejarah
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, alokasi dana pendidikan mencapai Rp 724,3 triliun, angka tertinggi dalam sejarah. Kenaikan ini mencakup berbagai program strategis, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah, renovasi sekolah, pembangunan fasilitas pendidikan, dan penguatan koneksi antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.
“Kami yang menerima mandat dari rakyat, bersama Kabinet Merah Putih, menempatkan pendidikan sebagai prioritas nomor satu dalam APBN kita,” tegas Prabowo.
Untuk mendukung berbagai program prioritas, pemerintah menargetkan pendapatan negara pada APBN 2025 naik menjadi Rp 3.005,1 triliun, meningkat dari target Rp 2.996,9 triliun pada RAPBN. Hal ini juga diiringi dengan kenaikan target belanja negara dibandingkan RAPBN sebelumnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintahan Prabowo berharap dapat mewujudkan visi pendidikan yang berkualitas dan inklusif demi mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. @wara-e