Ponorogo, IndonesiaBuzz.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo sedang menghadapi defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 34 miliar.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, tidak menampik fakta tersebut. Pihaknya mengakui bahwa defisit ini telah diputuskan bersama oleh eksekutif dan legislatif dalam APBD tahun 2023.
“Saya dan DPRD pada akhir tahun 2023 menghadapi defisit-defisit tersebut, dan kami mengambil langkah untuk memasang pembiayaan sebesar Rp 100 miliar dari pinjaman daerah,” ujarnya saat dikonfirmasi usai rapat Paripurna DPRD Ponorogo pada Rabu (13/9/2023).
Pinjaman daerah ini berasal dari PT SMI melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk perbaikan infrastruktur jalan pada tahun 2021-2022.
Sugiri menjelaskan bahwa sejumlah ruas jalan seharusnya selesai pada tahun 2023, tetapi banyak perbedaan pandangan di antara anggota legislatif.
“Setelah disahkan, banyak anggota DPRD yang tidak setuju, sehingga kami memutuskan untuk mengambil langkah defisit demi menghindari konflik yang lebih besar,” jelasnya.
Dalam upaya untuk menyeimbangkan APBD, Pemkab Ponorogo saat ini tengah melakukan pengetatan di berbagai sektor. Pengurangan anggaran dilakukan terutama pada program-program yang dianggap tidak terlalu berdampak langsung pada kepentingan masyarakat.
“Kami mengurangi anggaran untuk kegiatan seperti bimbingan teknis (Bimtek), studi banding, dan program lainnya dalam rangka menyeimbangkan APBD perubahan,” paparnya.
Defisit dalam APBD merupakan tantangan yang harus diatasi dengan hati-hati, dan Pemkab Ponorogo berusaha untuk menjaga keseimbangan keuangan daerah sambil tetap memprioritaskan program-program yang penting bagi rakyat. (Fjr@indonesiabuzz)