IndonesiaBuzz: Magetan, 3 November 2025 – Pemerintah Kabupaten Magetan memastikan hasil uji laboratorium kasus dugaan keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 2 Kediren, Kecamatan Lembeyan, menunjukkan bahwa makanan dinyatakan aman, namun alat masak menjadi sumber utama kontaminasi.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Magetan, Muchtar Wahid, mengungkapkan hasil tersebut berdasarkan laporan resmi dari Dinas Kesehatan dan Satgas Pengawasan MBG.
“Dari hasil laboratorium, tidak ditemukan bakteri penyebab keracunan. Namun, indikasi kuat mengarah pada kontaminasi alat masak. Rekomendasi kami adalah penggunaan peralatan sesuai standar SNI,” tegas Muchtar, Senin (3/11/25).
Analisis laboratorium menunjukkan bahwa makanan program MBG bebas dari bakteri patogen seperti E. coli dan Salmonella. Meski demikian, proses pengolahan diduga tercemar akibat peralatan masak yang tidak higienis.
“Hasil lab jelas: tidak ada bakteri. Kontaminasi kemungkinan besar dari alat masak. Oleh karena itu, peralatan harus memenuhi standar kesehatan dan kebersihan,” jelas Muchtar.
Temuan ini membuat Satgas Pengawasan MBG bergerak cepat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rantai penyediaan makanan, mulai dari dapur penyedia hingga distribusi ke sekolah.
“Kami akan memperoleh data lengkap dari Satgas. Semua pihak kini bergerak memperketat pengawasan MBG,” tambahnya.
Meski sempat terjadi insiden, Pemerintah Kabupaten Magetan memastikan program Makan Bergizi Gratis tidak dihentikan. Justru, pengawasan terhadap higienitas dapur dan peralatan di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan diperkuat.
Seluruh siswa SDN 2 Kediren dan MI Nurul Dholam yang sempat mengalami gejala mual dan pusing telah pulih sepenuhnya. Tidak ada korban yang membutuhkan perawatan intensif.
“Kejadian kemarin berhasil ditangani dengan cepat. Anak anak langsung pulang usai observasi. Ini menjadi pelajaran berharga untuk menjaga kebersihan alat masak secara ketat,” ujar Muchtar.
Pemerintah Kabupaten Magetan juga telah melaporkan hasil investigasi dan uji laboratorium kepada Kementerian Kesehatan sebagai langkah tindak lanjut resmi.
“Setiap dugaan keracunan langsung kami laporkan ke pusat. Saat ini proses berjalan sesuai prosedur,” tutupnya.
Dengan hasil laboratorium yang memastikan makanan aman dikonsumsi, Pemkab Magetan berkomitmen memperkuat pengawasan lapangan agar program MBG terus berjalan aman, sehat, dan berkelanjutan bagi seluruh peserta didik di wilayahnya. (Agus Pujiono /Koresponden Magetan)







