IndonesiaBuzz: Madiun, 7 Agustus 2023 – Dalam rangka merayakan Hari Jadi Kota Madiun ke-105, Pemerintah Kota Madiun dan Pelestari Tosan Aji (Panji) Madiun mengadakan pameran Gelar Pusaka Kota Pendekar. Acara yang bakal berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 11 hingga 13 Agustus 2023 ini, bertujuan untuk melestarikan budaya tosan aji, khususnya keris, dan memberikan edukasi tentang nilai filosofi tinggi yang terkandung di dalamnya, terutama kepada generasi muda.
Tak main-main, perhelatan ini memperoleh dukungan dari Paguyuban Kusumo Hondrowino Nusantara (PKHN) Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. PKHN sendiri merupakan paguyuban Sentono Dalem dan Abdi Dalem Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yang diketuai langsung oleh Prameswari Dalem GKR. Pakoe Boewono. Diketahui, Permaisuri Raja Kraton Surakarta, SISKS. Pakoe Boewono XIII tersebut, memiliki perhatian dan komitmen tinggi dalam pelestarian budaya di dalam dan di luar kraton.
Salah seorang Sentono Dalem Kraton Surakarta asal Kota Madiun, KRA. H. Andri Winarso Wartonagoro mengungkapkan, sebagai paguyuban Sentono Dalem dan Abdi Dalem yang memiliki pertanggungjawaban langsung kepada SISKS. Pakoe Boewono XIII dan Prameswari Dalem GKR. Pakoe Boewono, PKHN mengambil peran aktif dalam mendukung berbagai kegiatan pelestarian budaya di seluruh Nusantara, salah satunya dalam Gelar Pusaka Kota Pendekar ini.
“Dukungan dalam Gelar Pusaka Kota Pendekar ini menjadi bukti konkret dari komitmen PKHN dalam melestarikan tradisi dan budaya, terutama budaya Jawa, serta warisan leluhur Nusantara,” ujar Kanjeng Andri, sapaan akrab pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Indonesiabuzz.com tersebut.
Ia juga mengatakan, Madiun dan Kraton Surakarta memiliki hubungan dan latar belakang sejarah yang cukup berkaitan, sehingga, masih menurutnya, sangat wajar apabila kemudian Kraton Surakarta memberikan dukungan untuk perkembangan dan pelestarian budaya di Madiun.
“Yang tidak boleh dilupakan, Madiun dan Kraton Surakarta memiliki keterkaitan sejarah yang cukup erat, mengingat Permaisuri dari Sunan Pakubuwana I, yaitu Kanjeng Ratu Mas Balitar atau yang juga dikenal sebagai GKR Poeger atau Kanjeng Ratu Pakubuwana, adalah putri dari Bupati Madiun Pangeran Tumenggung Balitar Tumapel,” terang Kanjeng Andri.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dari pernikahan dengan Sunan Pakubuwana I, Kanjeng Ratu Mas Balitar memiliki beberapa putra. Salah satunya adalah Sunan Amangkurat IV yang menjadi penerus tahta Kasultanan Mataram di Kartasura. Sunan Amangkurat IV memiliki beberapa orang putra yang di antaranya, dari permaisuri GKR. Kencana (Ratu Mas Kadipaten) lahir Pangeran Prabasuyasa atau Sri Susuhunan Pakubuwana II, yang kemudian menjadi pendiri Kraton Surakarta. Selanjutnya dari selir Mas Ayu Tejawati lahir Hamengkubuwana I yang mendirikan Kraton Yogyakarta. Kemudian dari selir Mas Ayu Karoh lahir Pangeran Mangkunagara, ayah dari Mangkunagara I yang merupakan pendiri Kadipaten Mangkunagaran.
“Dikarenakan memiliki keterkaitan sejarah inilah, sehingga sangat wajar apabila Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIII dan Prameswari Dalem GKR. Pakoe Boewono, melalui PKHN mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian budaya di Madiun,” pungkasnya.
Sementara itu, secara terpisah, Ketua Panji Madiun, Catur Cinde Wardhono, menyampaikan bahwa adanya dukungan dari PKHN terhadap Gelar Pusaka Kota Pendekar sangat berarti dalam upaya melestarikan warisan leluhur.
“Acara Gelar Pusaka Kota Pendekar ini adalah salah satu cara untuk melestarikan warisan leluhur yang memiliki nilai filosofi tinggi. Tentu saja, kami menyambut baik dan berterima kasih atas dukungan Sinuhun Pakoe Boewono XIII dan GKR. Pakoe Boewono, serta PKHN yang memperkuat tujuan mulia ini,” ujar Catur.
Catur berharap, dengan dukungan dari PKHN, acara ini dapat memberikan dampak positif dalam pelestarian budaya tosan aji dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang warisan leluhur Nusantara.
Sebagai informasi, Gelar Pusaka Kota Pendekar Madiun akan menampilkan ratusan keris dan pusaka lainnya. Selain itu, akan diadakan Workshop Warangka dan Jamasan, serta Bursa Keris dan Batu Akik. @wara-e