IndonesiaBuzz: Budaya – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri yang ke-1220, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kediri, bekerja sama dengan Tosan Aji dan Panji Jayabaya, menggelar Pagelaran Keris bertajuk “Kediri Parartha Jayati” yang berarti Kediri Sejahtera dan Mulia. Acara ini berlangsung di Pendopo Panjalu Jayati dari 25 hingga 26 Mei 2024.
Pagelaran ini merupakan salah satu upaya melestarikan budaya dan menunjukkan komitmen Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, dalam mewujudkan Kediri Berbudaya. Adi Swignyo, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, menyatakan bahwa serangkaian acara kebudayaan tradisional telah diselenggarakan untuk merayakan hari jadi ini.
“Salah satu seni yang paling hebat dan paling digandrungi ialah keris ini. Harapannya Mas Bupati, diadakan setiap tahun dan bisa menjadi lebih besar. Selain itu, situs-situs juga kita akan kelola sedemikian rupa, agar bisa menjadi destinasi wisata,” jelas Adi Suwignyo.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), Imam Mubarrok, menambahkan bahwa keris memiliki falsafah yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri sehingga menggandeng paguyuban keris yang ada di Kediri. Acara ini untuk menunjukkan dan mengedukasi terkait peninggalan masa lalu. Yang paling utama, pesan yang dikandung dari masing-masing keris. Jadi mereka punya makna filosofi tersendiri,” terang Imam Mubarrok.

Situasi bursa keris di Pendopo Jayanti Kabupaten Kediri
Pagelaran ini menampilkan berbagai jenis keris dari zaman kerajaan Majapahit, Singosari, dan Mataram. Selain itu, Pelestari Tosan Aji (Panji) Madiun juga ikut berpartisipasi dalam bursa keris. Ketua Panji Madiun, KRT. Catur Cinde Wardhono, berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, mengenai makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam tosan aji.
“Semoga lewat pagelaran keris ini menjadi salah satu cara untuk melestarikan warisan leluhur terutama keris. Dan sekarang ini, di masyarakat masih banyak yang terjebak pada stigma keris adalah klenik. Ini yang harus kita luruskan dan edukasikan, keris adalah warisan para leluhur yang mengandung nilai filosofi tinggi tentang kehidupan manusia,” tuturnya.
Dengan adanya pagelaran keris ini, Pemerintah Kabupaten Kediri berharap dapat terus meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya lokal serta menjadikannya sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan di Kediri.