IndonesiaBuzz: Kuliner – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya mendorong industri kuliner di Indonesia untuk lebih inovatif dan kompetitif di pasar global melalui Program FoodStartup Indonesia (FSI). Program ini ditujukan untuk memfasilitasi pelaku usaha kuliner kreatif dalam mengakses permodalan serta meningkatkan daya saing mereka.
“Industri kuliner Indonesia memiliki banyak potensi. Untuk itu, kami menghadirkan FSI sebagai cara mewadahi pelaku bisnis kuliner untuk mengakses permodalan. Harapannya, pelaku usaha kreatif kuliner di Jawa Timur tidak hanya berjaya di Indonesia, tetapi juga di pasar global,” ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/5/2024).
Angela menjelaskan bahwa lebih dari 500 pelaku UMKM telah mendapatkan manfaat dari program ini. Mereka mendapatkan serangkaian pelatihan dan pendampingan, networking, negosiasi bisnis, hingga terbukanya akses pembiayaan.
“Target FoodStartup Indonesia tahun 2024 ini adalah mendanai sekitar USD16,5 juta. Saya yakin kita semua bisa naik kelas. Tapi yang utama adalah kemauan dalam berinovasi dan bekerja keras,” tambah Angela.
Hadir dalam kesempatan tersebut CEO & Founder Wahyoo Ventures, Peter Shearer, yang menyampaikan bahwa pihaknya telah memilih 100 UMKM untuk berpartisipasi dalam Unleashing F&B Potential Sayembarasa Roadshow. Program ini bertujuan mencari talenta-talenta terbaik di bidang kuliner.
“Indonesia ini jangan hanya dikenal dunia dengan keindahan alamnya saja, tapi juga dari kenikmatan makanannya,” kata Peter.
Dengan adanya program FSI ini, diharapkan pelaku industri kuliner di Indonesia dapat lebih berinovasi dan mampu bersaing tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kancah internasional. Program ini merupakan salah satu langkah konkret Kemenparekraf dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di sektor kuliner.