Ponorogo, Indonesiabuzz.com – Kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Ponorogo tidak hanya terbatas pada satu titik, namun terdapat sedikitnya 9 titik kebakaran yang melanda wilayah tersebut. Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Surono, mengungkapkan hal ini pada Jum’at (4/8/2023).
Surono menjelaskan bahwa titik pertama kebakaran berada di hutan Pandan, Desa Nglurup, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, sementara titik kedua berlokasi di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
“Apinya masih kecil dan ada yang mati sendiri dan ada sudah dipadamkan,” kata Surono melalui pesan singkatnya kepada Indonesiabuzz.com.
Menurut laporan petugas di lapangan, penyebab kebakaran di Kecamatan Sampung dan Kecamatan Sawoo diduga akibat warga membakar sampah. Selain itu, ada juga yang membuka lahan dan mengira api sudah padam, tetapi ternyata masih menyisakan percikan kecil yang kemudian menyulut kembali kebakaran.
Kedua titik kebakaran tersebut berada di kawasan hutan lindung, dengan tanaman yang terbakar sebagian besar adalah pohon jati.
Surono juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan. Jika memang harus membakar, diharapkan untuk selalu menunggu dan memastikan bahwa api benar-benar padam. Kebakaran sebelumnya di dua lokasi diperkirakan telah menghanguskan lahan seluas 2 hektar per titik, sehingga total luas lahan yang terdampak mencapai 4 hektar.
Sebelumnya, pada malam Rabu (2/8/2023), sekitar 2 hektar hutan lindung milik Perum Perhutani di Ponorogo telah terbakar. Kebakaran terjadi di RPH Pulung, BKPH Sumoroto, KPH Madiun, tepatnya di hutan Pandan, Desa Nglurup, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.
Petugas gabungan yang dikerahkan untuk pemadaman mengalami kesulitan karena medan yang terjal dan banyaknya titik kebakaran. Angin kencang turut memperparah situasi, membuat upaya pemadaman sulit dihadapi oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas polisi, TNI, dan BPBD Ponorogo. @indonesiabuzz