IndonesiaBuzz: Selasa, 8 April 2025 – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengguncang perekonomian global melalui kebijakan tarif impor balasan yang diumumkannya belum lama ini. Kebijakan ini memicu gejolak di berbagai negara, baik besar maupun kecil, termasuk Indonesia.
Indonesia, yang kini dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, turut terdampak dengan dikenakannya tarif timbal balik sebesar 32 persen terhadap sejumlah komoditas ekspor. Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo menyatakan bahwa pemerintah tetap tenang dan akan mengedepankan jalur diplomatik untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Dunia sedang diguncang banyak masalah, di mana-mana terjadi perseteruan antarnegara besar. Yang terakhir, perang dagang. Kita juga kena, ya kan? Tapi kita tetap tenang. Kita punya kekuatan juga nanti,” ujar Prabowo dalam siaran langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/4/2025).
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan segera membuka jalur perundingan, tidak hanya dengan AS, tetapi juga dengan negara-negara lain yang berkepentingan.
“Kita akan berunding. Kita akan buka perundingan dengan semua negara, termasuk Amerika,” katanya.
Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia ingin menjalin hubungan yang baik dan setara dengan AS, meskipun tetap menghormati keputusan dan kebijakan pemerintah negara tersebut.
Sebagai langkah konkret, Prabowo telah menunjuk tiga menteri untuk memimpin delegasi diplomatik ke AS. Ketiga menteri tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
“Sudah ditunjuk perwakilannya. Dan Pak Presiden menugaskan saya, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Keuangan,” kata Airlangga Hartarto kepada media di Jakarta, Senin (7/4/2025).
Menurut Airlangga, delegasi Indonesia akan menggelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, serta pejabat dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). Jadwal pertemuan masih akan menyesuaikan dengan agenda yang ditetapkan oleh pihak AS.
“(Kami akan bertemu dengan) Secretary of Commerce dan Secretary of USTR,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, menyampaikan bahwa proses negosiasi akan berlangsung secara bertahap dan melibatkan seluruh pihak terkait.
Untuk tahap pertama, delegasi yang berangkat terdiri dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menlu Sugiono beserta tim. Kemudian akan disusul pertemuan lanjutan yang melibatkan Menkeu Sri Mulyani pada pekan berikutnya.
“Negosiasi ini akan melibatkan semua pihak yang perlu kita temui, terutama dari USTR. Jadi, minggu depan akan berangkat Pak Menko bersama Menlu, dan minggu depannya lagi Menkeu akan hadir dalam rangkaian Spring Meeting,” ungkap Febrio.
Ia menegaskan, proses negosiasi ini tidak akan berlangsung singkat dan membutuhkan strategi yang matang untuk menjaga kepentingan ekonomi nasional.
Pemerintah berharap melalui upaya diplomatik ini, Indonesia dapat memperoleh kejelasan dan solusi atas kebijakan tarif yang dinilai memberatkan perdagangan global.