IndonesiaBuzz: Solo, 5 September 2024 – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo 2024, Respati Ardi dan Astrid Widayani, melakukan blusukan di Pasar Gede Solo pada Kamis (5/9/2024) pagi hingga siang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan diri kepada masyarakat, memohon doa restu, serta menyerap aspirasi dari para pedagang.
Setelah kegiatan blusukan, acara ditutup dengan prosesi umbul dunga bersama para pedagang. Dalam wawancara dengan media, Respati dan Astrid menyampaikan bahwa mereka mendengar banyak harapan dari para pedagang, terutama agar perekonomian tetap tumbuh dan perdagangan berjalan lancar.
Respati menilai, potensi ekonomi di Solo cukup besar, mengingat beberapa pasar di kota tersebut, seperti Pasar Gede, telah menjadi destinasi wisata. Ia juga menyebutkan bahwa Pasar Jongke, Laweyan, yang saat ini memiliki bangunan baru yang megah, akan mengalami peningkatan yang serupa.
“Nanti akan ada penataan dan wisata baru di Pasar Jongke, insyaallah. Ini menunjukkan bahwa 17 prioritas pembangunan yang telah dilakukan Mas Gibran berhasil mendatangkan wisatawan dan mendorong perekonomian lokal,” kata Respati yang dikutip dari Solopos.com.
Sementara itu, Astrid Widayani, terinspirasi oleh sosok Paku Buwono (PB) X, berharap dapat mengembalikan kejayaan ekonomi Solo seperti di masa pemerintahan PB X. “Di masa kejayaan PB X, Solo terkenal di seluruh nusantara dan dunia. Kami berharap dapat menghidupkan kembali semangat ekonomi yang dulu pernah ada,” ujarnya.
Koordinator Pedagang Pasar Gede, Wiharto, mengungkapkan bahwa blusukan yang dilakukan Respati-Astrid memiliki makna filosofis yang mendalam, terutama bagi masyarakat Jawa. “Blusukan ini adalah sebuah prosesi yang sarat makna filosofis,” ujar Wiharto.
Ia menjelaskan, Respati dan Astrid memulai blusukan dari los ke los yang menjual berbagai komoditas, yang melambangkan keragaman kehidupan dan tantangan yang harus dihadapi. Mereka kemudian berjalan menuju tangga selatan yang disebut “Siti Hinggil,” sebuah tempat yang diyakini sebagai lokasi pengamatan PB X saat mengunjungi pasar.
Setelah mendaki tangga, Respati dan Astrid mengunjungi los penjual bunga sebagai simbol harapan bahwa proses yang mereka jalani akan membuahkan hasil. Mereka kemudian melanjutkan ke los buah, yang melambangkan bahwa usaha mereka akan membuahkan hasil nyata.
“Mereka membeli pisang raja untuk Mas Respati, dan Mbak Astrid membeli pisang emas. Ini melambangkan harapan agar Mas Respati menjadi pemimpin Solo, sementara Mbak Astrid memasuki era keemasannya,” tambah Wiharto.
Prosesi ini ditutup dengan Respati dan Astrid yang keluar dari Pasar Gede dan menatap Tugu Jam, Jembatan, Tugu Pamandengan, dan Balai Kota Solo, yang melambangkan perjalanan menuju Kompleks Balai Kota Solo sebagai simbol dari perjalanan menuju kepemimpinan di Solo.