IndonesiaBuzz: Nunukan, 26 September 2023 – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa satu warga masih dalam pencarian setelah bencana banjir melanda Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sejak Rabu, (20/9/2023).
Selain itu, sebanyak 32 kepala keluarga (KK) harus mengungsi ke tenda pengungsian akibat dampak banjir yang merendam sejumlah rumah dengan Tinggi Muka Air (TMA) mencapai antara 100 hingga 740 sentimeter. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyampaikan hal ini dalam keterangan resmi pada Selasa (26/9/2023).
Menurut Abdul Muhari, banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama mengguyur wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia pada Rabu, 20 September 2023, pukul 08.00 WITA. Sebagai upaya penanganan darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan telah melakukan kaji cepat, pencarian, pertolongan, dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
BPBD Kabupaten Nunukan juga membantu mendirikan tenda di tiap-tiap pos kecamatan yang terdampak, mendirikan dapur umum, mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan, serta melakukan upaya-upaya lainnya.
“Pemerintah Kabupaten Nunukan telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir selama 14 hari melalui Surat Keputusan Bupati Nunukan nomor 188.45/574/IZ/2023,” kata Abdul Muhari.
Pada kondisi mutakhir per Minggu, 24 September 2023 pukul 21.35 WIB, banjir masih mengalami pasang surut akibat wilayah hulu di negara Malaysia yang sering mengalami hujan. Wilayah yang terdampak banjir berdekatan dengan aliran sungai, sehingga air kiriman dari wilayah hulu mempengaruhi tinggi muka air.
BMKG memperkirakan bahwa hujan masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Nunukan hingga tiga hari ke depan atau Rabu (27/9/2023). BNPB mengimbau kepada masyarakat di Nunukan, khususnya yang terdampak banjir, untuk mengantisipasi potensi bencana susulan.
“Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar memperhatikan kondisi tinggi muka air secara berkala dan selalu memperbarui informasi cuaca di wilayah hulu. Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam maka disarankan untuk mengevakuasi secara mandiri ke lokasi yang lebih aman,” tutupnya.