IndonesiaBuzz: Solo, 2 Oktober 2023 – Rencana Pemerintah Kota Solo untuk mengosongkan kawasan Stadion Manahan dan lapangan pendampingnya dalam rangka penyelenggaraan Piala Dunia U-17 mendapat tanggapan dari Pedagang Kaki Lima (PKL) di Selter Manahan.
Para PKL di Selter Manahan meminta kompensasi kepada Pemerintah Kota Solo ketika lapak dagangan mereka ditutup sementara selama berlangsungnya Piala Dunia U-17 2023. Selter Manahan akan steril dari kegiatan perdagangan mulai tanggal 25 Oktober hingga 5 Desember.
Ketua Paguyuban PKL Gotong Royong di sekitar Stadion Manahan Solo, Koko Kuncoro, menyatakan bahwa mereka tidak keberatan dengan penutupan Selter Manahan selama Piala Dunia FIFA U-17 2023. Namun, mereka mengajukan permintaan kompensasi kepada pemerintah karena kehilangan pendapatan harian.
“Kami masih menunggu surat resmi dari Dinas Perdagangan [Disdag] Solo terkait penutupan Selter Manahan selama Piala Dunia U-17. Jika sudah menerima surat resmi, perwakilan pedagang segera menyurati Wali Kota Solo yang berisi permintaan kompensasi,” ujar Koko pada Senin (2/10/2023).
Menurut Koko, Selter Manahan yang akan ditutup selama 40 hari, ini berarti para pedagang akan kehilangan penghasilan harian. Banyak pedagang yang menggantungkan hidup mereka dari berjualan makanan di Selter Manahan.
Oleh karena itu, para pedagang meminta kompensasi untuk memastikan kelangsungan hidup mereka. “Kalau mau kerja di tempat lain, waktunya nanggung karena hanya 40 hari. Berapapun kompensasi yang diberi pemerintah, kami pasti menerima. Mereka kan butuh makan dan minum selama tidak berjualan,” ujarnya.
Ditanya mengenai sosialisasi penutupan Selter Manahan, Koko menyampaikan bahwa instansi terkait sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Para pedagang tidak keberatan jika lapak dagangan mereka ditutup sementara selama 40 hari.
Selter Manahan adalah area food court yang berdampingan dengan jogging track mengelilingi stadion. Pedagang yang biasanya berjualan pakaian, topi, tas, kini beralih berjualan makanan dan minuman.
“Prinsipnya kami mendukung event olahraga internasional digelar di Solo. Dampak positifnya sangat besar bagi perekonomian daerah. Kami tidak keberatan tidak berjualan selama event. Hanya, kami harap ada kompensasi untuk pedagang,” tegasnya. @indonesiabuzz