Grobogan, IndonesiaBuzz.com – Raja Kasunanan Surakarta SISKS. Pakoe Boewono (PB) XIII telah memberikan perintah kepada Utusan Dalem Kraton Surakarta yang dipimpin oleh Pengageng Parentah Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Adipati Drs. Dipo Kusumo M.Si, untuk memberikan abon-abon sebagai bagian dari upacara memperingati Haul Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur Kraton Surakarta. Acara ini berlangsung di makam Ki Ageng Tarub yang terletak di Desa Tarub, Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah pada Jumat (1/9/2023).
Sebelum rombongan Kraton Surakarta Hadiningrat melakukan ziarah ke makam Ki Ageng Tarub dan Bondan Kejawan, para utusan Kraton bersama dengan perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Grobogan mengadakan wilujengen di Musholla area Makam Ki Ageng Tarub yang dipimpin oleh ulama Kraton Surakarta.
Meskipun Raja Kasunanan Surakarta SISKS Pakoe Boewono XIII dan Prameswari Dalem GKR Pakoe Boewono tidak hadir secara langsung, beberapa keluarga, kerabat, prajurit, dan abdi dalem Kraton Surakarta tampak mengikuti rangkaian acara tersebut dengan khidmat.
KGPH Adipati Drs. Dipo Kusumo M.Si. Adik Raja Kasunanan Surakarta SISKS. Pakoe Boewono (PB) XIII.
KGPH Adipati Drs. Dipo Kusumo M.Si., didampingi oleh Muspika Tawangharjo dan Disbudparpora Grobogan, menjelaskan bahwa Ki Ageng Tarub adalah leluhur Kraton Surakarta Hadiningrat yang berperan penting dalam pendirian dinasti Mataram, yang mencakup Panembahan Senopati hingga Raja Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
“Kisah Ki Ageng Tarub memiliki keterkaitan yang erat dengan Kraton Surakarta Hadiningrat, termasuk dalam peringatan HajadDalem yang diadakan setiap delapan tahun sekali, sesuai dengan tahun Dal dalam kalender Jawa. Selain itu, kisah tentang kehidupan Ki Ageng Tarub (Jaka Tarub) dan Dewi Nawang Wulan juga memiliki signifikansi penting. Alat untuk menanak nasi Dewi Nawang Wulan saat hidup bersama Jaka Tarub bahkan masih tersimpan di Kraton Kasunanan Surakarta hingga saat ini,” jelas KGPH Adipati Drs. Dipo Kusumo M.Si.
Upacara HajadDalem Kraton Surakarta memiliki peran strategis dalam pelestarian budaya Jawa yang berkaitan dengan leluhur di Desa Tarub. Hal ini sejalan dengan komitmen Kraton Surakarta dalam mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang telah menetapkan upacara Maulid Nabi dan upacara Dal sebagai Warisan Budaya Tak Benda tingkat Nasional.
“Kraton Surakarta dalam hal ini berkewajiban untuk melaksanakan serta nguri-nguri (melestarikan) budaya Jawa yang berkaitan dengan leluhur di Desa Tarub ini,” ungkapnya.
GKR. Alit yang kakak perempuan dari SISKS. Pakoe Boewono XIII di Makam Ki Ageng Tarub.
Semoga peristiwa ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih memahami dan melestarikan warisan budaya bangsa yang erat kaitannya dengan kearifan lokal. (@indonesiabuzz)