Curah hujan yang tinggi beberapa pekan belakangan ini, membuat kondisi lingkungan menjadi lembab dan berair. Tak sediki, masalah sanitasi yang berada di sekitar rumah mengalami penyumbatan dan mengakibatkan terjadinya genangan air.
Jika kita tidak peduli akan perubahan yang terjadi, genangan air yang menumpuk tersebut akan menjadi tempat bertelurnya nyamuk. Terlebih saat ini merebak kasus Virus Chikungunya menyerbu masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan yang diperkuat dengan kekebalan tubuh mereka yang mengalami penurunan.
Untuk diketahui, penyebab utama penyakit ini adalah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang terinveksi virus serupa telah menularkan ke manusia.
Kasus Chikungunya baru-baru ini juga terjadi pada beberapa desa di Magetan, Jawa Timur. Sejak pertengahn bulan Januari lalu, virus ini menyerang warga Desa Baron, Kecamatan Candirejo. Dan benar adanya, kejadian ini sudah mencapai 54 kasus dalam dua bulan terkahir di wilayah itu.
“Total ada 25 orang. Terbanyak pada RW.2 ada sebanyak 17 warga. Kami sebenarnya telah meminta untuk dilakukan Fogging tapi lambat direspon oleh Dinas Kesehatan. Akhirnya difasilitasi ketua DPRD Magetan Pak Sujatno,” kata Sunoto Kepala Desa Baron saat diminta keterangan, Senin (27/02/2023). “Semoga setelah di-Fogging ini tidak ada lagi warga yang terjangkit,” harapnya.
Menurut dia kasus muncul berawal dari warga RW.1 yang terjangkit lalu merembet ke RW.2 hingga RW.4. Namun, dari peristiwa tersebut dia bersyukur tidak ada warganya yang meninggal dunia dalam kasus ini. Dan yang masih menjalani rawat jalan pun berangsur sembuh. Hingga berita ini diturunkan menurut data laporan, sebaran penyakit itu meliputi Desa Baron sebanyak 38 kasus, Kepolorejo 19 kasus suspect, Desa Candirejo 16 kasus suspect. @Jatimbuzz