IndonesiaBuzz: Yogyakarta – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, berkomitmen untuk mewujudkan pembentukan bank desa di sisa masa jabatannya. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama Lembaga Keuangan Desa (LKD) dari Jateng, Jabar, DIY, dan 6 provinsi luar Jawa di Yogyakarta, Selasa.
“Bank desa yang sahamnya dimiliki oleh desa, kemudian dikembangkan dari desa oleh desa. Ini adalah mimpi yang bukan sangat terlalu jauh,” kata Abdul Halim Iskandar, yang akrab disapa Gus Halim.
Kerja Sama dengan OJK
Gus Halim telah menyampaikan wacana pembentukan bank desa kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mendapatkan dukungan penuh. “OJK siap melakukan pendampingan,” ujar dia.
Menurut Gus Halim, bank desa dapat dikembangkan dari PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang dibentuk oleh BUMDes Bersama LKD di tingkat kecamatan. PT LKM yang telah terbentuk di sejumlah wilayah mampu mengelola dana masyarakat secara aman berkat pendampingan dari OJK.
“Kalau misalnya ada 100 sampai 500 BUMDes yang punya PT LKM, kemudian untuk memperkuat geraknya, menyatu, membangun kerja sama terus mendirikan bank desa, itu sangat memungkinkan,” jelasnya.
Keuntungan untuk Kesejahteraan Desa
Gus Halim menegaskan bahwa bank desa berbeda dengan bank umum. Modal bank desa berasal dari desa, dan keuntungannya dikembalikan untuk kesejahteraan masyarakat desa. “Kalau bank umum kan kembali ke pemiliknya, kalau pemiliknya BUMN kan kembali ke negara. Kalau ini enggak karena dibangun dari basis,” katanya.
Proyek Percontohan di Malang
Untuk merealisasikan pembentukan bank desa, Kemendes PDTT tengah menginisiasi proyek percontohan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di wilayah ini, BUMDes Bersama LKD dinilai paling siap mendirikan PT LKM.
“Target Agustus PT LKM se-Kabupaten Malang sudah terbentuk. Targetnya kemudian kerja sama PT LKM se-Kabupaten Malang membentuk bank desa,” ungkapnya.
Gus Halim menambahkan, keberadaan bank desa akan mampu mendongkrak perekonomian desa. Saat ini, terdapat 3.500 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, dan 2.400 di antaranya telah bertransformasi menjadi BUMDes Bersama LKD.
“Ambil saja misalnya ada 1.000 (menjadi bank desa), itu berapa coba modal yang akan berputar dan itu akan memberdayakan desa,” kata dia.
Pilihan Baru di Dunia Perbankan
Selain memperkuat ekonomi masyarakat desa, Gus Halim menyebut bank desa akan menjadi pilihan baru jasa perbankan di Indonesia. “Bukan pesaing ya, tapi bisa menjadi pilihan baru di samping BRI, di samping bank daerah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” tutupnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan kesiapan BUMDes Bersama LKD, diharapkan bank desa dapat segera terwujud dan membawa dampak positif bagi perekonomian desa di seluruh Indonesia. @cinde