IndonesiaBuzz: Jumat, 28 Maret 2025 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa pekan terakhir mengalami tekanan akibat sentimen negatif di pasar. Namun, di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap menunjukkan performa positif dengan angka di atas 5 persen.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa ekonomi nasional masih lebih baik dibandingkan beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,02 persen mencerminkan ketahanan ekonomi nasional.
“Kita masih unggul dengan pertumbuhan 5,02 persen, lebih tinggi dibanding Malaysia, Singapura, Laos, Thailand, dan Myanmar. Bahkan, Timor Leste mengalami kontraksi ekonomi hingga minus 18,1 persen,” ujar Tito dalam rapat koordinasi, Senin (24/3/2025).
Secara global, Indonesia juga mencatatkan posisi yang cukup baik, menempati peringkat ke-41 dari 185 negara dalam pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, di kelompok negara G20, Indonesia berada di urutan ketiga setelah India dan China.
Meskipun IHSG mengalami tekanan, Tito menekankan bahwa indikator ekonomi lainnya masih menunjukkan tren positif. Di tingkat daerah, beberapa wilayah seperti Bangka Belitung, Papua, Sulawesi Barat, Riau, dan Gorontalo memang mengalami perlambatan. Namun, secara keseluruhan, perekonomian nasional tetap stabil.
“Meskipun ada indikator kurang baik terkait IHSG, dari sisi pertumbuhan ekonomi, kita masih mampu bertahan di atas 5 persen,” tambahnya.
Selain itu, sektor pertanian juga menunjukkan performa positif. Puncak panen raya beras dan jagung di beberapa wilayah memastikan ketersediaan stok pangan yang tinggi, sehingga suplai tetap terjaga dan daya beli masyarakat masih kuat.
Meskipun IHSG mengalami tren penurunan, ekonomi Indonesia tetap tumbuh di atas 5 persen dan mampu bersaing dengan negara-negara lain di kawasan maupun dunia. Daya beli masyarakat yang masih kuat serta ketersediaan stok pangan menjadi faktor utama yang menjaga stabilitas ekonomi nasional.