Indonesiabuzz.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo telah menyetujui untuk menjadi pembina 380 penarik ojek pangkalan yang beroperasi di sekitar Masjid Syeikh Zayed. Langkah ini diharapkan dapat membantu promosi wisata religi Kota Bengawan yang terkenal ini.
“Pada usulan teman-teman, ‘ayo Pak sama-sama melayani pengunjung Solo, bagaimana ojek di bawah binaan Dishub,’ ya kami siap,” ungkap Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad, dalam rapat kerja dengan Komisi III DPRD Solo pada Jumat (14/7/2023).
Permintaan para penarik ojek yang ingin memiliki pangkalan di dekat Terminal Tirtonadi Solo juga akan diakomodasi. Taufiq mengaku telah berkoordinasi dengan pengelola Terminal Tirtonadi mengenai permintaan untuk adanya pangkalan di lokasi tersebut.
Taufiq meminta agar pengurus paguyuban ojek pangkalan di sekitar Masjid Raya Syeikh Zayed segera mengatur penempatan anggotanya di lokasi tersebut. Sebab, ojek tetap tidak diizinkan masuk ke kawasan terminal karena berbahaya.
“Mari kita atur, yang penting ojek jangan masuk terminal. Karena terminal bukan tempat untuk sepeda motor diparkir di sana. Ada masalah keamanan. Bagaimana pengaturan ojek di sana, mari dari paguyuban, jangan semuanya pergi ke sana,” pesannya.
Terkait pembinaan para penarik ojek, Taufiq menyatakan bahwa perlu menyiapkan berbagai hal terlebih dahulu, termasuk langkah-langkah apa yang akan dilakukan pada tahap awal untuk mempersiapkan para penarik ojek tersebut.
“Yang pasti, pertama-tama saya harus memiliki data. Berapa banyak penarik ojek yang benar-benar bekerja di sana? Karena banyak di antara mereka yang hanya melakukannya secara sambilan. Berapa banyak yang profesional sebagai ojek? Itulah yang akan kami bina,” tuturnya.
Setelah itu, langkah yang harus diambil adalah menyiapkan prosedur operasional standar (SOP) dan standar pelayanan minimal (SPM). Hal ini meliputi aspek keamanan, kenyamanan, tarif, dan aspek pendukung lainnya.
Taufiq mengakui bahwa para penyedia jasa transportasi umum, termasuk ojek, memiliki peran penting dalam pengelolaan pariwisata. Mereka adalah yang berinteraksi langsung dengan rombongan wisatawan yang datang.
“Bagaimana mereka memberikan pelayanan, teknis pelayanan, harus ditanamkan pada mereka. Kita semua adalah tuan rumah untuk para tamu. Ketika wisatawan datang, mereka langsung berinteraksi dengan para penarik ojek. Oleh karena itu, mereka harus dapat menciptakan kesan positif bagi para wisatawan,” tandas Taufiq.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, dalam rapat kerja Dishub Solo dengan perwakilan penarik ojek pangkalan Masjid Syeikh Zayed. Dia mengakui bahwa ojek memiliki peran penting dalam mempromosikan destinasi wisata.
Untuk itu, perlu dibangun kesepahaman antara Pemerintah Kota Solo dengan para penarik ojek yang beroperasi di sekitar Masjid Syeikh Zayed. “Mereka harus ramah dan jujur dalam melayani, serta memberikan kenyamanan bagi para wisatawan,” serunya. @indonesiabuzz