IndonesiaBuzz : Madiun, 5 November 2025 – Polemik penyegelan sejumlah kios di pasar tradisional Kota Madiun mendapat perhatian serius dari Dewan Pembina Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) pusat.
Anggota Dewan Pembina APPSI, Ngadiran, turun langsung ke lapangan untuk menyerap aspirasi dan klarifikasi langsung dari para pedagang.Kunjungan dilakukan pada Selasa (4/11/2025) dengan meninjau dua lokasi, yakni Pasar Besar Madiun (PBM) dan Pasar Sleko.
Ngadiran mengatakan kedatangannya bertujuan menelusuri langsung persoalan yang ramai diberitakan dan dikeluhkan pedagang.
“Laporan sudah masuk dan saya juga baca berita. Ada yang pro pedagang dan satu lagi pro pemerintah. Jadi saya datang langsung untuk mengetahui permasalahan sebenarnya seperti apa,” ungkap Ngadiran saat berada di Pasar Sleko Kota Madiun.
Ngadiran menyebut, persoalan yang dialami pedagang pasar di Kota Madiun tidak jauh berbeda dengan daerah lain.
Keluhan utamanya berkisar pada kondisi pasar yang sepi, beban retribusi yang dianggap memberatkan, serta ancaman penyegelan atau penutupan kios.
“Apapun masalahnya, jangan sampai pejabat di daerah menutup tempat usaha. Itu sama saja dengan menambah pengangguran baru,” tegasnya.
Menurut Ngadiran, penyelesaian persoalan pedagang pasar tidak bisa hanya berpegang pada aturan semata.
Sebab, peraturan yang dibuat pemerintah belum tentu berpihak kepada pedagang, terutama bila mereka tidak dilibatkan dalam penyusunannya.
“Dilihat dulu aturannya. Baik menurut siapa. Pedagang hanya butuh diperlakukan adil. Kalau pedagang punya problem atau ada kesulitan ajak duduk bersama untuk mencari solusi terbaik,” tegasnya.
Ia menilai, penerapan sanksi penyegelan akibat tunggakan retribusi bukan solusi yang bijak, terutama saat kondisi ekonomi pedagang sedang sulit.
“Sejauh mana pejabat memikirkan serangan perdagangan online atau jeratan pinjol. Nasib pedagang tidak sedang baik-baik saja. Saya dukung upaya perbaikan, tetapi jangan membuat problem baru karena memiskinkan rakyat,” ujar Ngadiran.
Menanggapi berbagai keluhan pedagang, APPSI berencana mengambil langkah strategis untuk menjembatani komunikasi antara para pedagang dengan pemerintah daerah.
Tujuannya agar persoalan dapat diselesaikan tanpa menimbulkan dampak sosial yang lebih luas.
“Mari bantu rakyat dan pedagang. Kami juga mau bantu. Jangan sampai saya harus lapor Pak Prabowo Ketua Dewan Pembina APPSI. Kalau tidak mau dibantu saya bisa kerahkan massa,” tegas Ngadiran.
Selain meninjau langsung ke pasar, Ngadiran juga menggelar dialog bersama pengurus APPSI Kota Madiun dan perwakilan paguyuban pedagang. Pertemuan berlangsung pada Senin (3/11/2025) malam di rumah salah satu pedagang pasar. (Arn/Tim)







