IndonesiaBuzz: Temanggung, 18 Juni 2025 – Bupati Temanggung, Agus Setyawan, mengimbau para petani kopi di wilayahnya untuk tetap konsisten menerapkan sistem petik merah dalam proses panen guna menjaga kualitas unggul kopi Temanggung yang telah dikenal luas, baik di pasar domestik maupun mancanegara.
Hal ini disampaikan Bupati saat menghadiri kegiatan wiwit kopi bersama masyarakat petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Asri di Desa Kertosari, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Rabu (18/6/2025).
“Saya minta kepada para petani untuk tetap merawat tanaman kopi dengan baik dan menjaga kualitas aslinya. Kunci kualitas salah satunya adalah kesabaran dalam memanen buah kopi secara selektif, yaitu petik merah,” tegas Bupati.
Agus Setyawan juga menyampaikan bahwa saat ini para petani kopi tengah menikmati lonjakan harga jual yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Harga kopi robusta yang sebelumnya hanya sekitar Rp30.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp67.000 hingga Rp70.000. Sementara itu, jenis arabika bahkan mencapai Rp130.000 hingga Rp150.000 per kilogram.
“Ini momentum luar biasa bagi petani. Tetapi kualitas harus dijaga. Jangan hanya karena harga naik, lalu semua dipanen termasuk buah yang belum matang. Itu bisa merusak reputasi kopi Temanggung,” ujar Agus.
Ia memperingatkan bahwa memanen kopi yang masih hijau atau ‘jotos’ tidak hanya merugikan dari sisi rasa, tapi juga menurunkan daya saing kopi Temanggung di pasar global. Oleh karena itu, kesabaran dan ketelitian dalam panen menjadi syarat mutlak dalam budidaya kopi berkualitas tinggi.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada petani yang telah konsisten menjaga mutu dan nilai tambah hasil panen kopi melalui pengolahan pascapanen yang tepat. Ia menekankan pentingnya dukungan lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah, salah satunya kopi.