Bencana alam tanah gerak yang terjadi di Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, pada Minggu (26/2/2023) mengakibatkan puluhan rumah warga rusak, dan puluhan warga RT 01 RW 1 Dukuh Sumber Desa Tumpuk di ungsikan.
Hujan yang terjadi sejak 14/2/2023 lalu dengan intensitas tinggi diwilayah Kecamatan Sawoo dan sekitarnya, ternyata berdampak terjadinya tanah gerak yang berlangsung hingga Minggu malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Henry Indrawardana mengatakan, meluasnya bencana alam tanah gerak yang terjadi di Desa Tumpuk pada tanggal 21-26 Februari 2023 tersebut, tanah mengalam pergerkan dan penurunan yang signifikan.
“Awalnya lebar retakan antara ± 5 cm di beberpa titik lokasi yang berbeda, saat ini tanah mengalami penurunan dan retakan antara 10 cm – 30 cm,” ujar Henry Indrawardana kepada Lensaindonesia.com, Senin (27/2/2023)
Henry menjelaskan, pada hari minggu (26/2/2023) sekitar pukul 15:30 WIB, sebanyak 27 KK yang meninggalkan rumah untuk mengungsi dikarenakan tanah terus mengalami pergerakan.
“Total pengungsi 96 jiwa diantaranya, dewasa 70 jiwa (L:37, P:33), Lansia 11 jiwa (L:5 P:6), Anak-anak 5-10 tahun : 8 Jiwa (L:4 P:4), Balita 0-5 Thn : 7 Jiwa (L:1 P:6), dan ada 2 Ibu hamil, dan 3 ibu menyusui serta disabilitas 2 perempuan,” terangnya
Sementara itu, akibat bencana alam tersebut, 1 rumah rusak berat dan sudah dibongkar untuk dipindah ke lokasi yang aman. 11 rumah rusak ringan (tembok dan lantai mengalami retak), 12 rumah terancam longsor, dan 1 unit bangunan masjid rusak ringan (lantai dan tembok retak).
“Saat ini seluruh warga mengungsi di bekas balai desa Tumpuk yang berada di dukuh gondang Rt 02 Rw 01 Desa Tumpuk, kebutuhan makan malam para pengungsi dipenuhi dari dinas sosial kabupaten Ponorogo, selanjutnya dari dinas sosial pada hari senin pagi mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian,” ungkapnya
Upaya yang di lakukan sejak hari minggu malam, BPBD bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ponorogo mengkondisikan lokasi pengungsian dengan membawa kebutuhan dasar.
“Diantarnya selimut, tikar, kasur/matras, paket sandang, paket pangan, kemudian hari senin BPBD mengirim kebutuhan air bersih dan tandon air, selanjutnya kami juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk pengiriman toilet berjalan,” tandasnya.
Dan selanjutnya, guna mengantisipasi bencana alam susulan, Tim Junggle Rescue BPBD Kabupaten Ponorogo melakukan pemetaan tanah retak dilokasi. @Jatimbuzz