IndonesiaBuzz: Jakarta, 1 Oktober 2023 – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan Menteri Agama, Gus Yaqut Cholil Qoumas, yang memperingatkan masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang bermulut manis. Gus Yaqut juga mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan agama sebagai pertimbangan dalam pemilihan, mengacu pada pengalaman Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017.
Menurut Jazilul, pernyataan tersebut justru dapat memecah belah dan tidak sesuai dengan semangat kebersamaan. Sebagai kader PKB, Jazilul mengindikasikan bahwa Gus Yaqut akan mendapat tindakan disiplin dari partai, meskipun rincian disiplin tersebut tidak dijelaskan secara rinci.
“Kami sebagai kader PKB, tentu telah menyiapkan langkah-langkah disiplin. Publik juga akan memberikan penilaian terhadap hal ini. Jangan biarkan publik berspekulasi dan bingung. Kami mempercayakan mekanisme internal organisasi untuk menangani hal ini. PKB selalu menjaga kebersamaan dan menjadi partai pemersatu,” ujar Jazilul pada Minggu (1/10/2023).
Jazilul meyakini bahwa sebelum mendapat tindakan disiplin, Gus Yaqut pasti sudah mendapat penilaian dari publik terkait pernyataannya. Ia menegaskan pentingnya menjaga ujaran dan sikap sebagai pejabat publik untuk menciptakan suasana harmoni. Ia juga mengingatkan bahwa rakyat mempertimbangkan track record dan substansi pemimpin, bukan hanya penampilan fisik atau gaya bicara.
Sebelumnya, Menteri Agama meminta agar masyarakat tidak mengambil risiko dengan memilih pemimpin yang tidak memiliki perhatian pada masyarakat. Gus Yaqut juga menegaskan bahwa agama dan politik tidak dapat dipisahkan, namun agama tidak boleh dimanfaatkan sebagai alat politik untuk memenuhi keinginan kekuasaan.
Pernyataan Menteri Agama tersebut mencuat dalam kunjungannya di Solo pada Sabtu (30/9), di mana ia menyinggung penggunaan agama secara tidak baik dalam politik pada beberapa pemilihan sebelumnya, seperti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan Pemilihan Presiden. @indonesiabuzz