Indonesiabuzz.com : Karanganyar, 31 Oktober 2024 – Atas perintah dari SISKS Pakoe Boewono XIII, Karaton Surakarta Hadiningrat melaksanakan tradisi Wilujengan Nagari Mahesa Lawung di Alas (hutan) Krendowahono, Desa Krendowahono, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah, pada Kamis, (31 Oktober 2024), siang.
Tradisi Mahesa Lawung merupakan kegiatan adat dan tradisi dari Kraton Surakarta Hadiningrat, dimana dalam upacara ini terdapat prosesi unik yaitu menguburkan kepala karbau beserta ke-empat potongan kaki, dan ekor kerbau di Alas Krendowahono.

Sebelum dikuburkan, kepala, kaki dan ekor kerbau yang telah dibungkus dengan kain putih tersebut, didoakan terlebih dahulu di lokasi penguburan di Alas Krendowahono oleh seluruh Abdi Dalem, Sentono Dalem, dan anggota keluarga Kraton Surakarta yang hadir dalam gelaran acara terssbut.
Dari pantauan Indonesiabuzz.com, terlihat hadir Permaisuri Kraton Surakarta Hadiningrat GKR Pakoe Boewono, Putra Mahkota Kraton Surakarta KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, Pengageng Parentah Kraton Surakarta KGPH Adipati Drs. Dipokusumo M.Si., Pengageng Keputren Kraton Surakarta GKR Alit, Gusti Rumbai, Gusti Ratih, beberapa adik perempuan SISKS Pakoe Boeowno XIII, serta lebih dari 100 Abdi Dalem dan Sentono Dalem Kraton Surakarta Hadiningrat.

Ditemui usai acara, Pengageng Parentah Karaton Surakarta KGPH Adipati Drs. Dipokusumo M.Si. mengungkapkan bahwa acara adat tersebut merupakan sebuah tradisi yang telah dilaksanakan selama ratusan tahun.
“Wilunengan Nagari Mahesa Lawung adalah kegiatan tradisi adat yang dilakukan selama ratusan tahun,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan bahwa pada awalnya, kegiatan ini ketika era sebelum kerajaan Demak, disebut Sesaji Raja Weda.
“Ketika era sebelum kerajaan Demak, dulunya kegiatan ini berhubungan dengan ajaran agama Hindu yaitu dinamakan Sesaji Raja Weda dan Sesaji Raja Surya,” pungkas adik SISKS Pakoe Boewono XIII kepada Indonesiabuzz.com. (Puthut-Red)