OPINI – Pendaftaran calon legislatif (caleg) Pemilu 2024 telah menarik perhatian publik dengan hadirnya sejumlah artis yang berlomba-lomba loncat ke dunia politik. Fenomena ini memunculkan pertanyaan tentang nasib dunia politik di Indonesia dan apakah kehadiran artis-artis ini bakal memberikan kontribusi positif atau justru menjadi bencana bagi sistem politik yang sudah rapuh.
Tidak dapat dipungkiri bahwa artis memiliki popularitas yang besar di mata publik. Dengan ribuan atau bahkan jutaan pengikut di media sosial, mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini dan mendapatkan dukungan yang besar dalam kontestasi politik. Namun, popularitas saja tidak cukup untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu mewujudkan perubahan yang diinginkan oleh rakyat.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah artis-artis ini benar-benar memahami persoalan politik dan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk mengelola tugas sebagai seorang wakil rakyat. Terjun ke dalam dunia politik membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang sistem politik, kebijakan publik, dan kemampuan dalam berkomunikasi serta bernegosiasi dengan berbagai pihak.
Selain itu, dapat timbul kekhawatiran bahwa kehadiran artis-artis ini dapat mereduksi seriusnya dunia politik. Jika pemilihan calon legislatif semakin menjadi ajang popularitas, maka kualitas dan integritas seorang pemimpin dapat terabaikan. Hal ini berpotensi menghasilkan wakil-wakil rakyat yang lebih berfokus pada pencitraan dan kepentingan pribadi daripada memperjuangkan aspirasi rakyat.
Selain itu, muncul pula pertanyaan tentang bagaimana partai politik melihat kehadiran artis dalam barisan caleg mereka. Apakah mereka benar-benar mempertimbangkan kualitas dan rekam jejak calon tersebut atau sekadar melihat popularitas semata? Jika popularitas menjadi pertimbangan utama, maka dapat menimbulkan keraguan terhadap integritas partai politik dalam memilih kader yang berkualitas.
Sebagai masyarakat, kita perlu melakukan evaluasi kritis terhadap fenomena ini. Apakah kita ingin pemimpin yang benar-benar berkompeten dan memiliki pemahaman mendalam tentang politik, ataukah kita puas dengan selebritas yang hanya bermain-main di panggung politik? Tanggung jawab ada pada kita untuk memilih pemimpin yang mampu mewujudkan perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dalam menghadapi pemilu 2024, perlu adanya regulasi yang lebih ketat dan selektif dalam menerima calon legislatif. Partai politik harus lebih memperhatikan rekam jejak dan kualitas calon, serta memberikan pelatihan dan pendidikan politik yang memadai. Demikian pula, masyarakat harus lebih kritis dalam menilai dan memilih wakil rakyat yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.
Selain itu, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk memahami bahwa menjadi seorang caleg bukanlah semata-mata tentang popularitas atau pencitraan belaka. Peran seorang legislator membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan komitmen untuk melayani masyarakat dengan baik. Dalam menghadapi berbagai isu kompleks dan dinamika politik yang rumit, dibutuhkan pemimpin yang mampu berpikir analitis, membuat keputusan yang bijaksana, dan menghasilkan kebijakan yang berkualitas.
Ketika para artis nyaleg ramai-ramai, perlu juga ditekankan bahwa partisipasi masyarakat dalam politik tidak hanya terbatas pada pemilihan calon terkenal. Kita juga perlu memberikan perhatian yang sama, bahkan lebih, kepada calon-calon yang memiliki pengalaman dan dedikasi di bidang pemerintahan, aktivis sosial, atau profesional lainnya. Mereka mungkin tidak memiliki popularitas yang sebesar artis, tetapi mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat berkontribusi secara nyata dalam dunia politik.
Oleh karena itu, fenomena para artis nyaleg ramai-ramai perlu menjadi panggilan bagi kita sebagai masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih wakil-wakil rakyat. Kita harus melihat lebih dari sekadar popularitas, melainkan kemampuan, integritas, dan komitmen calon dalam melayani dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Dalam hal ini, pemilihan yang berbasis pada kapasitas dan kompetensi akan menjadi jalan yang lebih baik untuk memastikan perwakilan yang berkualitas dalam dunia politik.
Sebagai informasi, sejumlah artis dan publik figur diketahui bakal meramaikan bursa Caleg di Pemilu 2024 mendatang, di antaranya Narji Cagur, Komeng, Bedu, Mongol, Eko Patrio, Opie Kumis, Once Mekel, Marcell Siahaan, Sari Yok Koeswoyo, Andre Hehanusa, lalu komedian Denny Cagur, seniman Taufik Hidayat Udjo, pembawa acara Tamara Geraldine, dan Lucky Perdana. Selain itu, ada Desy Ratnasari, Primus Yustisio, Pasha Ungu, Uya Kuya, Astrid Kuya, Verrell Bramasta, Lula Kamal dan Tom Liwafa. Belum lagi ada Melly Goeslaw, Ahmad Dhani, Ari Sihasale, Derry Drajat, Didi Mahardika, dan Ade Jona.
Pemilu 2024 akan menjadi ajang penting bagi Indonesia. Kita berharap bahwa para caleg, baik artis maupun non-artis, dapat berkompetisi secara sehat dan memberikan yang terbaik bagi rakyat dan bangsa. Dalam memilih, mari kita jadikan integritas, kompetensi, dan kualitas sebagai tolok ukur utama, sehingga dunia politik di Indonesia dapat berkembang dengan baik dan mampu menghasilkan kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat. @IndonesiaBuzz