Jember, Jawa Timur – Kabupaten Jember di Jawa Timur berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Sekarkijang (Seluruh Eks Karesiden Besuki dan Lumajang) pada tahun 2022.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Kabupaten Jember tumbuh sebesar 4,53 persen, lebih baik dari tahun sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 4 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi pada tahun lalu mencapai 4,43 persen, lebih baik dari tahun sebelumnya yang tumbuh 4,09 persen.
Pertumbuhan ekonomi Jember didorong oleh penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dari sisi produksi, sektor transportasi dan pergudangan di Jember mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 16,07 persen, sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh sebesar 5,88 persen. Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jember pada tahun 2022 didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 25,99 persen.
Anggota Komisi B DPRD Jember, Nyoman Aribowo, menjelaskan bahwa keberhasilan pertumbuhan ekonomi Jember didukung oleh beberapa faktor, seperti keberadaan pusat belanja, aktivitas UMKM, perguruan tinggi, gerakan hilirisasi sektor pertanian, dan kepemimpinan yang baru dan inovatif.
“Jember ini adalah pusat belanja di daerah tapal kuda. Dengan adanya mall, hotel, restoran, di Jember yang di tempat lain di Tapal Kuda tidak ada, artinya pusat belanja, hiburan, makanan adanya di Jember,” ujar Nyoman. ““UMKM digerakkan bupati, di setiap event harus ada UMKM, termasuk menggerakkan ekonomi di alun-alun walau diperdebatkan, juga memicu pertumbuhan,” imbuhnya.
Namun, Nyoman juga menyarankan Pemerintah Kabupaten Jember untuk mulai menata sektor-sektor ekonomi dan memperkuat gerakan hilirisasi sektor pertanian dengan intensifikasi dan pengembangan sektor hilir. Pendampingan ke pelaku usaha juga harus ditingkatkan agar kemudahan perizinan dapat dirasakan.
“Ketika terobosan sudah dilakukan dan ekonomi terbukti tumbuh, berarti kan berikutnya harus ada penataan, sehingga ekses negatifnya tidak ke mana-mana. Kita mengapresiasi pertumbuhan ekonomi itu. Memang seharusnya begitu,” kata Nyoman. “Pendampingan ke pelaku usaha yang menuju ke usaha olahan harus dilakukan agar kemudahan itu bisa dirasakan. Pendampingannya harus kuat,” tegasnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, diharapkan Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya untuk memperkuat sektor-sektor ekonomi dan memperbaiki kondisi UMKM, sehingga mampu mempertahankan posisinya sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Sekarkijang. @Jatimbuzz