Belajar pengetahuan baru, dengan bercermin dari masa lalu, motto tersebut sudah melekat pada komunitas penggiat sejarah dan budaya Carangrejo Culture Centre (CCC) Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Diera modernisasi ini CCC terus berupaya membangun dan memajukan kebudayaan desa agar tidak tergerus jaman. Sejarah dan kebudayaan desa selayaknya terus digali dan dikemas secara kreatif, agar identitas kultural tidak hilang dan nilai-nilai kearifan lokal dapat diturunkan pada generasi penerusnya.
Ketua CCC Aan Hamdani menyampaikan, tujuan dibentuknya Carangrejo Culture Centre (CCC) selain mencerdaskan kehidupan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga mengembangkan nilai-nilai luhur budaya desa Carangrejo
“Kami sekelompok sukarelawan penggiat sejarah desa berusaha melestarikan warisan budaya nenek moyang, dan mewadahi penggalian kekayaan sejarah dan budaya kedalam lumbung budaya desa Carangrejo dan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal,” ujar Aan Hamdani
Selain itu pihaknya menjelaskan, untuk mewujudkan lumbung budaya masyarakat Carangrejo sebagai identitas kultural yang menginspirasi, pentingnya membangun kemampuan serta ketrampilan teknis kemudian mengemas dan mensosialisasikan secara aktif dan kreatif sangat diperlukan.
“Diantaranya kami jalin kerjasama dengan masyarakat, pemerintah desa dan stake holder terkait untuk pemajuan kebudayaan desa, termasuk memanfaatkan media digital,” terangnya
Sementara itu pembina CCC Widi Adi Purwoko atau yang akrab disapa Mas Koko saat ditemui lensaindonesia.com dikediamannya menyampaikan, upaya untuk menanamkan kecintaan akan sejarah kepada para anggota CCC khususnya, salah satunya dengan memberikan rangsangan narasi sejarah yang ada di Desa Carangrejo secara bertahap.
“Strategi kita ubah dengan membentuk organisasinya terlebih dahulu kemudian setiap minggu kita berikan cerita sejarah melalui group WA, dari situ kecintaan dan pengetahuan mereka jadi bertambah,” terang Widi Adi Purwoko, Minggu (26/2/2023)
Kekayaan khasanah budaya desa Carangrejo dari mulai masa Prasejarah hingga masa kemerdekaan menjadi data penting yang harus dikemas dalam dokumen tertulis
“Kalau dulu desa itu punya lumbung padi, saat ini kami ingin punya lumbung sejarah dan budaya desa. Dan 600 halaman yang sudah saya tulis,” terangnya.
Upaya CCC dalam memberikan kontribusi terhadap sejarah dan budaya desa Carangrejo sudah selayaknya mendapatkan apresiasi banyak pihak, terutama Pemerintah Desa (Pemdes) Carangrejo untuk memberikan perlindungan kebudayaan maupun benda bersejarah yang ada di desa.
“Jika dibuat peraturan desa, bisa melindungi kebudayaan di desa termasuk benda bersejarah,” tegasnya
Saat ini, kita tengah mengalami masa globalisasi. Teknologi memberikan kemudahan yang serba canggih. Akses pun terbuka lebar mulai dari informasi sampai mobilisasi. Hal ini tentu memberikan kemudahan bagi manusia untuk mengembangkan potensi diri.
“Kami berharap generasi muda tidak tercerabut dari sejarah desanya, dan memperkuat ketahanan budaya kita sendiri,” pungkasnya. @Jatimbuzz