IndoonesiaBuzz: Banyumas, 27 September 2023 – Pemerintah Kabupaten Banyumas berencana untuk memanfaatkan big data sebagai alat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan berbasis digital, termasuk administrasi perkantoran, pada 2024 mendatang.
Rencana ini diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, dalam seminar nasional dengan tema Big Data Strategies for Goverment, Society and Policy Makers, yang digelar di Java Heritage Hotel, Banyumas, pada Rabu (27/9/2023).
Menurut Pj Bupati Hanung, big data memiliki potensi untuk menjadi metode analisis strategis dalam pengambilan kebijakan di Indonesia.
“Pengelolaan sistem pemerintahan akan terasa ketinggalan tanpa big data. Oleh karena itu, saya berharap ada perubahan signifikan di Banyumas pada tahun depan, di mana administrasi perkantoran tidak lagi dilakukan secara manual,” ungkapnya.
Hanung juga menambahkan bahwa selain big data, pemerintah dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan kebijakan dengan lebih efektif. Ia mendorong jajarannya untuk menerapkan program Kota Pintar atau Smart City.
“Smart city harus kita kejar karena smart city di Banyumas nantinya akan menghasilkan layanan yang lebih mudah di segala sektor,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Jawa Tengah, Dadang Hardiwan, menjelaskan bahwa pemanfaatan big data yang efektif dapat meningkatkan kualitas pengambilan kebijakan.
“Dengan memahami big data, pengambilan keputusan akan lebih tepat. Tata kelola pemerintahan dan layanan publik akan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Dadang menjelaskan bahwa big data merupakan konsep pengelompokan dan pengumpulan data dalam skala besar yang meliputi berbagai jenis data, seperti data terstruktur, semi terstruktur, dan data tidak terstruktur.
Data terstruktur adalah jenis data dengan format tetap yang tersimpan dalam satu platform, seperti data gaji karyawan dan transaksi keuangan yang disimpan dalam Microsoft Excel atau platform serupa.
Data semi terstruktur adalah jenis data dengan format tetap namun memerlukan platform khusus untuk membukanya, misalnya data log file. Sementara data tidak terstruktur banyak ditemukan di media sosial, seperti aktivitas like, komentar, dan sebagainya. @indonesiabuzz