IndonesiaBuzz: Kuliner – Di tengah derasnya arus modernisasi dan kemajuan teknologi, pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dituntut terus berinovasi agar bisa bertahan. Di Kabupaten Ngawi, ada satu contoh menarik, sebuah warung makan yang justru melawan arus menghadirkan suasana masa lalu di tengah zaman serba digital.
Namanya Warung Jadul Masa Kini (JMK). Berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kota Ngawi, tempat ini sukses mencuri perhatian warga setempat hingga luar daerah. Begitu masuk, pengunjung langsung disambut suasana klasik, bangunan kayu bergaya lawas, deretan barang antik, hingga musik jadul yang mengalun lembut.
“Dari namanya saja sudah jelas, Warung Jadul Masa Kini. Kami ingin menghadirkan suasana nostalgia, tempat di mana orang bisa mengenang masa lalu sambil menikmati masakan khas Ngawi,” ujar Nina Anggraini, pemilik warung asal Paron, Ngawi.
Nina bercerita, konsep ini muncul dari keinginannya menghadirkan pengalaman berbeda bagi pengunjung. “Siapa pun yang datang ke sini bisa merasakan suasana masa lalu baik dengan sahabat, keluarga, atau pasangan. Di Ngawi, konsep seperti ini baru pertama,” tambahnya.
Menu Tradisional, Rasa Hotel Bintang Empat
Soal menu? Jangan salah. Nama-namanya saja sudah “Ngawi banget”, bebek Kraton, ayam Bengawan, ayam Lodho Ndeso, hingga aneka jajanan seperti sundukan, tape goreng, dan jadah bakar. Tapi yang paling diburu pengunjung adalah Pisang Goreng Van The Bosch camilan legendaris dengan toping gula aren yang bikin ketagihan.
Menariknya, meski mengusung konsep tradisional, cita rasa makanannya justru diracik oleh koki profesional.
“Soal rasa kami jamin khas dan beda. Untuk menjaga kualitas, kami menghadirkan chef berpengalaman dari Semarang, sekelas hotel bintang empat,” terang Nina.
Harga makanannya pun masih bersahabat di kantong. Satu porsi bebek Kraton dibanderol Rp27 ribu, ayam Bengawan dan ayam Lodho Ndeso masing-masing Rp25 ribu, sementara jadah bakar hanya Rp5 ribu. Camilan favorit Pisang Van The Bosch dijual Rp12 ribu per porsi.
Tempat Nongkrong Nostalgia, Bikin Betah Lama-lama
Salah satu pengunjung, Aini, mengaku terkesan dengan konsep warung tersebut.
“Baru pertama ke sini dan langsung suka banget. Konsep jadulnya unik, suasananya adem, dan cocok buat nostalgia bareng teman. Pisang gorengnya itu loh, dikasih topping gula aren, rasanya beda banget” ujarnya .
Selain sajian kuliner, pengunjung juga bisa menikmati hiburan dari penyanyi lokal yang membawakan lagu-lagu lawas. Iringan musik jadul makin memperkuat atmosfer nostalgia yang jadi ciri khas Warung JMK.
Dengan konsep unik dan harga terjangkau, Warung Jadul Masa Kini bukan sekadar tempat makan tapi ruang untuk mengenang masa lalu di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. (Esaputra/Koresponden Ngawi)