IndonesiaBuzz: Jatim, 27 Juni 2024 – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Kadindik Jatim), Aries Agung Paewai, memberikan klarifikasi terkait kematian GPN, siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun. Aries menyatakan bahwa tidak ada unsur kekerasan dalam kasus tersebut. GPN dipastikan meninggal murni karena sakit, sesuai dengan hasil rekam medis di RS Widodo Ngawi.
Pernyataan ini juga diperkuat oleh Kepala SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, Agus Supriyono, yang menjelaskan bahwa GPN menderita infeksi paru dan saluran kencing yang berdampak pada otak.
“Dari laporan yang saya terima, tidak ada kekerasan fisik. Hasil rontgen menunjukkan dada ada bronkitis, kepala normal. Saya atas nama Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur mengucapkan turut berbela sungkawa kepada keluarga,” ucap Aries, Kamis (27/6/2024).
Aries menceritakan bahwa sebelum meninggal, GPN masih sempat mengikuti kegiatan persiapan class meeting di sekolah dan berlatih menari untuk penampilan tari. Namun, pada Sabtu (8/6/2024) sekitar pukul 19.30 WIB, GPN mengeluhkan pusing dan demam. Dia kemudian dibawa oleh teman dan pengasuhnya ke UKS di bawah pengawasan perawat yang berjaga malam.
“Karena kondisinya melemah, almarhum dirujuk ke UGD RS Sogaten Kota Madiun. Tidak ada perkembangan dan terus menurun kemudian oleh keluarga langsung dirujuk ke RS Widodo Ngawi dan masuk ruang ICU,” ungkap Aries.
Pj Wali Kota Batu itu mengaku baru menerima kabar meninggalnya GPN pada Rabu (12/6/2024). Pihak kepolisian juga melakukan konfirmasi ke sekolah, keluarga, dan pihak rumah sakit untuk memastikan penyebab meninggalnya GPN.
“Dari hasil rekam medis yang dipegang Kasatreskrim Polresta Madiun ini yang membuat kami menyangkal adanya kekerasan di sekolah terhadap ananda GPN. Hasil ini juga dibacakan di depan orangtua almarhum bahwa memang meninggalnya ananda karena sakit infeksi paru,” terangnya.
Sebelumnya, kematian mendadak GPN dianggap janggal oleh pihak keluarga. Pasalnya, siswi kelas X tersebut sebelumnya dalam kondisi sehat dan baik-baik saja saat pulang ke Ngawi dua minggu sebelum meninggal.