IndonesiaBuzz: Sragen, 27 September 2023 – Buah mangga, selain dikenal dengan rasa lezat dan segarnya, kini juga menjadi potensi ekonomi di SMP Negeri 2 Mondokan. Awalnya hanya untuk konsumsi pribadi para guru, kini mangga apel mengalami transformasi menjadi makanan yang diminati anak-anak sekolah. Hal ini diungkapkan oleh Siti Jamadilah, guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Mondokan, saat Pameran Gelar Karya Siswa di SMP Negeri 1 Mondokan pada Rabu (27/9/2023).
Menurut Siti Jamadilah, pohon mangga jenis apel ditanam oleh Kepala Sekolah pertama, dan baru berbuah sepuluh tahun kemudian karena kondisi tanah yang kurang subur. Namun, setelah itu pohon mangga apel berbuah setiap tahun dengan hasil yang melimpah. Dengan bantuan guru prakarya dan guru inovasi, buah mangga diolah menjadi selai mangga, sirup mangga, dan es kul kul yang sangat digemari oleh murid-murid.
“Kami belum memasarkan produk secara luas. Paling hanya mengikuti pameran seperti Pindik 2023 dan pernah mengikuti ajang lomba krenova. Waktu ada ajang Lomba Adiwiyata itu juga kita masukkan inovasi dari buah mangga ini,” katanya.
Olahan mangga ini saat ini baru tersedia bagi anak didiknya di sekolah, dijual melalui Koperasi Sekolah. Para siswa juga terlibat dalam pembuatan sirup mangga mulai dari memarut hingga memblender mangga. Siti Jamadilah menambahkan bahwa buah mangga mudah dijumpai, memungkinkan anak-anak untuk mencoba olahan ini di rumah.
Selain mangga, di lahan kebun SMP Negeri 2 Mondokan juga terdapat pohon jeruk Bali. Kulit jeruk Bali dari pohon ini dimanfaatkan untuk diolah menjadi manisan kulit jeruk yang memiliki cita rasa khas. Inovasi ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi sisa limbah kulit jeruk dan menciptakan nilai ekonomi lokal.
“Dari kulit jeruk bali yang tidak terpakai, kami mencoba inovasi membuat manisan dari kulit jeruk. Terinspirasi dari pengusaha di Bali yang memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti kulit jeruk Bali yang dibuat teh kulit jeruk Bali, manisan kulit jeruk bali dan bumbu masak kulit jeruk Bali,” ungkap Siti Jamadilah.
Proses pembuatan manisan kulit jeruk Bali melibatkan perebusan kulit jeruk dengan gula, asam nitrat, dan pewarna makanan hingga kulit jeruk menjadi empuk dan lembut. Selanjutnya, kulit jeruk dikeringkan dengan baik untuk menghilangkan bau tidak sedap.
Tak hanya itu, pihak sekolah juga memanfaatkan daun sirih sebagai bahan dasar hand sanitiser alami. Berbagai bahan di sekitar sekolah dimanfaatkan untuk memberdayakan siswa dalam belajar dan memikirkan permasalahan lingkungan di sekitarnya. @indonesiabuzz