IndonesiaBuzz: Jakarta, 10 Juni 2024 – Isu mengenai matahari yang akan terbit dari barat kembali viral di media sosial, menimbulkan kehebohan di kalangan netizen. Kejadian ini diyakini sebagai salah satu tanda kiamat dalam kepercayaan umat Muslim. Narasi yang menyebutkan bahwa National Aeronautics and Space Administration (NASA) menemukan bukti potensial bahwa matahari akan terbit dari barat telah beredar luas, terutama melalui unggahan di Facebook dengan bahasa Thailand.
Unggahan tersebut, yang telah dibagikan lebih dari 15.000 kali sejak 14 Januari 2021, menyebutkan bahwa NASA mengonfirmasi kemungkinan matahari terbit dari barat. “Bumi berputar ke arah yang berlawanan yang menyebabkan matahari terbit dari sisi barat!!” demikian bunyi teks viral tersebut yang turut dikutip dari AFP. Unggahan ini juga menambahkan bahwa para peneliti percaya kita sedang bergerak menuju kebalikan dari medan magnet yang akan membawa kita ke akhir umat manusia dan mendekati hari kiamat.
Namun, NASA dengan tegas membantah klaim ini. Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, menyatakan bahwa NASA tidak pernah mengeluarkan prediksi mengenai matahari yang akan terbit dari barat. “Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat,” kata Bettina Inclan.
Meski demikian, Bettina Inclan membenarkan bahwa fenomena pembalikan magnet memang bisa terjadi dan nyata, dan sejumlah ilmuwan pernah mempelajarinya. Fenomena ini, misalnya, terjadi pada planet tetangga Bumi, Venus, yang melakukan rotasi berlawanan arah dengan Bumi.
Venus memiliki rotasi yang sangat lambat, yakni 243 hari untuk satu kali putaran, sementara waktu yang dibutuhkan planet tersebut untuk mengitari Matahari adalah 225 hari di Bumi. Hal ini menyebabkan matahari hanya terlihat di permukaan Venus dua kali setahun atau satu kali setiap 117 hari.
Dengan demikian, meskipun fenomena ilmiah seperti pembalikan medan magnet bisa terjadi, klaim bahwa matahari akan terbit dari barat dalam waktu dekat tidak berdasar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah dari NASA atau lembaga ilmiah lainnya. @cinde