IndonesiaBuzz: OPINI – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) baru-baru ini mengumumkan penunjukan Aktris Mikha Tambayong sebagai Tenaga Ahli Menpora Dito Ariotedjo. Mikha, yang akan bertanggung jawab dalam bidang Komunikasi Publik, diperkenalkan pada acara pelepasan Timnas Baseball Putri yang akan berpAktrisipasi dalam Kejuaraan BFA Women’s Baseball Asian Cup di Hong Kong. Namun, keputusan ini memunculkan pertanyaan serius tentang kompetensi seorang Aktris dalam posisi staf ahli di sebuah kementerian.
Menpora Dito Ariotedjo berharap bahwa melibatkan kawan-kawan muda influencer di Kemenpora, seperti Mikha Tambayong, akan memberikan dampak positif dan menarik perhatian publik terhadap olahraga di Indonesia. Hal ini mungkin terlihat sebagai langkah strategis untuk mempromosikan olahraga di kalangan muda dan meningkatkan minat serta pAktrisipasi dalam berbagai kegiatan olahraga.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah tentang kompetensi Mikha Tambayong dalam memenuhi tugas-tugas yang terkait dengan bidang Komunikasi Publik di Kemenpora. Mengapa seorang Aktris, yang lebih dikenal karena keterlibatannya dalam industri hiburan, dipilih untuk memegang posisi penting ini? Apakah kualifikasi dan pengalaman Mikha Tambayong cukup untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam mempromosikan olahraga secara efektif?
Ketika melihat posisi staf ahli di kementerian, diharapkan seseorang memiliki pengetahuan mendalam dan pengalaman yang relevan dalam bidang yang terkait. Pengalaman dalam komunikasi publik, pemahaman tentang strategi pemasaran, dan pengetahuan tentang perkembangan olahraga adalah beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Sebagai staf ahli, seseorang juga diharapkan memiliki jaringan yang luas dan kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Dalam kasus Mikha Tambayong, kita perlu mempertanyakan apakah dia memiliki latar belakang dan pengalaman yang memadai untuk menjalankan tugas yang diembannya. Memang, sebagai seorang influencer muda, dia mungkin memiliki kemampuan untuk menjangkau khalayak yang luas dan membangkitkan minat mereka. Namun, itu tidak secara otomatis menggantikan kebutuhan akan pemahaman yang mendalam tentang olahraga, pengelolaan komunikasi publik yang efektif, atau kemampuan untuk bekerja dengan para profesional di bidang tersebut.
Ini bukanlah penilaian terhadap Mikha Tambayong sebagai individu, tetapi lebih merupakan pemikiran kritis tentang pengambilan keputusan di tingkat kementerian. Dalam upaya untuk mempromosikan olahraga di Indonesia, penting bagi Kemenpora untuk memastikan bahwa mereka memiliki orang-orang yang kompeten dan berpengalaman di posisi strategis seperti sebagai staf ahli. Ini akan memastikan bahwa kebijakan dan program yang diimplementasikan mendapatkan dukungan yang memadai dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam konteks ini, ada pertanyaan yang perlu ditanyakan. Apakah Kemenpora telah melakukan seleksi yang ketat dan obyektif dalam memilih kandidat yang paling sesuai untuk posisi staf ahli bidang Komunikasi Publik? Apakah ada pertimbangan yang matang tentang kualifikasi dan pengalaman yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas yang terkait dengan posisi tersebut?
Penting untuk mencatat bahwa menarik perhatian publik terhadap olahraga memang penting, terutama di era digital dan media sosial saat ini. Namun, upaya ini haruslah dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi dan keahlian yang relevan. Mengandalkan popularitas selebriti sebagai satu-satunya alasan untuk memilih seseorang dalam posisi strategis dalam sebuah kementerian dapat menimbulkan keraguan dan meragukan keseriusan pemerintah dalam memajukan bidang olahraga.
Sebagai masyarakat yang berkepentingan, penting bagi kita untuk memperhatikan dan mengawasi proses pengambilan keputusan di tingkat kementerian. Kita perlu memastikan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan yang obyektif dan memilih individu yang paling berkualitas untuk posisi yang strategis.
Dalam hal ini, pemerintah perlu memberikan penjelasan yang jelas tentang alasan di balik penunjukan Mikha Tambayong sebagai staf ahli Kemenpora. Ini akan membantu masyarakat memahami pemikiran dan pertimbangan yang mendasari keputusan tersebut. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas harus diprioritaskan dalam proses pengambilan keputusan serupa di masa depan.
Kita semua ingin melihat perkembangan dan kemajuan olahraga di Indonesia. Namun, untuk mencapai hal itu, penting bagi kita untuk mempertanyakan dan memperdebatkan keputusan yang diambil dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Hanya dengan memiliki individu yang berkualitas dan kompeten di posisi strategis, kita dapat memastikan keberhasilan yang berkelanjutan dalam memajukan dunia olahraga di tanah air. @IndonesiaBuzz