IndonesiaBuzz: Klaten, 15 April 2025 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kasus keracunan massal yang terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Hingga Selasa (15/4/2025) siang, total 127 warga dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dalam acara pentas wayang kulit.
Sebanyak 46 warga menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, sedangkan 80 lainnya dirawat jalan. Satu korban dilaporkan meninggal dunia.
“Kasus ini masuk kategori KLB, namun masih dalam penanganan terukur sehingga diharapkan segera selesai,” ujar Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, saat meninjau posko KLB di Karangturi, Selasa.
Posko KLB didirikan di rumah salah satu ketua RT setempat sejak Senin (14/4/2025) malam. Posko difungsikan sebagai tempat pendataan dan penanganan awal warga yang menunjukkan gejala.
Hamenang juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak serta menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia. Ia turut menandu salah satu pasien ke ambulans untuk dirujuk ke rumah sakit.
“Di posko ini warga dicek kondisinya. Kalau membaik, diberi obat dan dipantau selama 24 jam. Jika gejala berat, langsung dirujuk ke rumah sakit,” terang Hamenang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan, keracunan diduga berasal dari konsumsi makanan saat pentas wayang kulit yang digelar di Dukuh Bendungan, Karangturi, Sabtu (13/4/2025) malam.
Sampel makanan seperti nasi, rendang sapi, sambal krecek, acar, kerupuk, dan snack telah diambil dan dikirim ke laboratorium untuk uji kandungan.
“Indikasi awal karena makanan yang dikonsumsi bersama saat acara. Sampel sedang diuji di laboratorium,” jelas Anggit.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, menjelaskan bahwa status KLB ditetapkan mengingat jumlah korban yang signifikan dan adanya korban jiwa dengan komorbid.
“Mudah-mudahan status ini tidak berlangsung lama dan kasus segera terkendali,” kata Hanung.
Pasien terbanyak dirawat di RSUD Bagas Waras Klaten (22 orang), disusul RS Soeradji Tirtonegoro (10 orang), Puskesmas Gantiwarno (8 orang), RS Cakra Husada (5 orang), dan RS Bhayangkara (1 orang).
Pemkab menyatakan akan terus memantau kondisi warga dan menunggu hasil asesmen dari Dinkes serta BPBD untuk menentukan kelanjutan status KLB.