IndonesiaBuzz: Klaten, 1 Oktober 2023 – Sejumlah emak-emak warga Dusun Soka, Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten, bersama dengan bapak-bapak dan pemuda, mengadakan protes terhadap proyek pembangunan jalan tol Jogja-Solo yang menyebabkan munculnya debu dan kebisingan.
Aksi protes dimulai pada pukul 09.15 WIB, di mana massa yang mayoritas terdiri dari emak-emak menuju proyek tol di timur dusun dengan berjalan kaki. Para warga membawa spanduk dengan pesan ‘Debu Jadi Makanan Sehari-hari’ dan ‘Jangan Kotori Desaku, Debumu Mengganggu Kesehatan Kami’, serta membawa bendera merah putih setengah tiang.
Setelah berorasi di lokasi, massa akhirnya melakukan audensi dengan Kepala Desa, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), dan perwakilan PT Adhi Karya, pihak yang bertanggung jawab atas proyek tol. Warga menyampaikan keluhan terkait debu yang dihasilkan dari proyek tol tersebut.
Sejumlah warga Dusun Soka, didampingi Petugas TNI-Polri saat melakukan protes Proyek Tol Jogja-Solo.
Salah seorang warga, Robert mengungkapkan bahwa debu telah mengganggu kesehatan warga, terutama para ibu yang memiliki anak kecil dan lansia. Mereka menuntut solusi atas permasalahan ini dan juga mengeluhkan kebisingan yang diakibatkan oleh proyek tol.
“Monggo solusinya bagaimana, solusi tentang kebisingan kerjanya bagaimana. Yang kita harapkan ada solusi, tidak hanya seremonial karena sudah lama kita sampaikan tapi meneng-meneng wae (diam saja),” jelas Robert.
Warga lain, Anik Nurwati menyebutkan bahwa ibu-ibu menjadi kelompok yang paling terdampak debu karena menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Debu yang berlebihan juga meningkatkan pengeluaran masyarakat untuk membersihkan rumah mereka.
“Debu tiap hari bergulung-gulung, rasanya ingin bungkus rumah pakai plastik. Setiap malam bising, tapi paling parah rumah kami itu bergetar, mohon pada Adhi Karya yang terhormat memberi solusi,” terang Anik.
Sejumlah warga Dusun Soka, didampingi Petugas TNI-Polri saat melakukan protes Proyek Tol Jogja-Solo.
Sutrisno, Manajer Produksi PT Adhi Karya mengakui masalah debu dan berjanji untuk melakukan penyemprotan untuk mengatasi masalah tersebut. Pihaknya juga berjanji akan membatasi waktu kerja hingga pukul 22.00 WIB untuk mengurangi kebisingan yang mengganggu masyarakat.
Selain itu, pihak PT Adhi Karya akan mengirimkan tim kesehatan dua minggu sekali untuk memantau dampak kesehatan akibat debu, serta akan menambah bahu jalan untuk mengatasi keluhan tentang jalan yang kurang lebar. Persoalan ganti rugi juga akan diambil tindakan setelah dilakukan survei lebih lanjut. @indonesiabuzz