Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama warga Desa Mrican, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD dan gedung Pemkab Ponorogo, Senin (20/3/2023)
Masyarakat Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo bersama PMII Cabang Ponorogo dalam orasinya menuntut Pemerintah Daerah Ponorogo untuk lebih serius dan cepat mengatasi permasalahan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang berada di Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.
Aksi demonstrasi semakin ricuh dan sempat memanas, lantaran para mahasiswa gagal menemui pimpinan DPRD Ponorogo.
“Mohon maaf, karena Ketua dan anggota DPRD tidak ada di tempat, besuk jika sudah ada, akan kita sampaikan semua aspirasi adik-adik” ucap Eko Anggota DPRD Ponorogo dihadapan para aksi Demonstran.
Koordinator Lapangan PMII Cabang Ponorogo, Agus Mujiranto di hadapan wartawan menyampaikan, bahwa aksi yang digelar hari ini merupakan lanjutan dari aksi tahun lalu, ada beberapa tuntutan yaitu solusi atas permasalahan pengelolaan sampah di TPA Mrican yang hingga kini belum tertangani.
“Enam tuntutan yang sama pada tahun lalu, sampai hari ini tidak ada tindakan dan langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk memberi solusi di TPA sampah Mrican,” ujarnya.
Agus juga menjelaskan, bahwa tindakan penananganan yang akan dilakukan pemerintah untuk membangun lokasi TPA menurut Agus belum sesuai fakta.
“Ketika ditanya yang mendasar terkait adminiatrasi, Blue Print, Masterplan perencanaan mereka tidak bisa menunjukkan. Maka dari itu besok jalan masuk ke TPA Mrican akan kita blokade,” tegas Agus.
Tidak hanya di depan kantor DPRD, aksi juga dilanjutkan ke depan kantor Bupati Ponorogo, bahkan sejumlah mahasiswa melakukan aksi bakar ban, sebagai bentuk rasa kekecewaan mereka.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo, Gulang Winarno saat ditemui pasca unjuk rasa menyampaikan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan anggaran tahun 2023 serta melakukan proses penanganan sampah yakni dengan membangun talud di bulan April mendatang dan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal).
“Nanti untuk pembangunan talud mengelilingi sekitar TPA kita kerjakan di bulan empat dengan anggaran hampir Dua Miliar, selanjutnya kita buat IPAL bertujuan air yang mengalir kesawah maupun kesungai dengan kondisi sudah bagus,” terang Gulang.
Ketika disinggung mengenai aksi warga yang akan memblokade jalan menuju TPA Mrican, Gulang Winarno mengatakan, pihaknya segera menyiapkan data-data perencanaan kemudian diserahkan kepada Pemerintah Desa Mrican sebagai bukti upaya Pemkab dalam penanganan TPA yang ada di Desa Mrican tersebut.
“Yang jelas kita sudah ada eksen, sudah ada upaya, langakah untuk melaksanakan pengelolaan sampah tersebut, kita akan koordinasi dengan pemerintah desa dengan harapan pemerintah desa dan masyarakat mengerti,” pungkasnya. @Jatimbuzz