IndonesiaBuzz : Madiun, 31 Oktober 2025 – Menyusul ramainya keluhan warganet di media sosial mengenai kasus motor mogok setelah mengisi bahan bakar, Pertamina bersama Dinas Perdagangan (Disdag) dan UPT Metrologi Kota Madiun turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU di wilayah setempat.
Sidak ini bertujuan memastikan kualitas dan takaran bahan bakar yang dijual kepada konsumen tetap sesuai standar.Salah satu lokasi yang disidak adalah SPBU di Jalan Yos Sudarso, yang dijadikan sampel dari total delapan SPBU di Kota Madiun, pada Kamis (30/10/2025).
Sales Branch Manager Kediri III Pertamina, Agung Dwi Hanggara, menjelaskan bahwa kegiatan sidak dilakukan sebagai langkah cepat menindaklanjuti keresahan masyarakat atas isu kualitas Pertalite dan Pertamax di pasaran.
“Hari ini, kami mengecek terkait dengan kualitas dan kuantitas takaran Pertalite maupun Pertamax,” ujarnya.
Hasil pengecekan bersama UPT Metrologi menunjukkan bahwa takaran bahan bakar masih dalam batas toleransi yang ditetapkan, sementara uji kualitas juga memastikan bahwa density atau massa jenis BBM berada dalam standar yang sesuai.
Selain itu, tidak ditemukan kandungan air dalam tangki pendam SPBU.
“Pengecekan dilakukan per tangki, baik untuk Pertalite maupun Pertamax. Kami menggunakan pasta pendeteksi air, jika berubah warna menjadi merah berarti ada air. Setelah dicek, tidak ada perubahan warna, artinya kandungan BBM aman,” jelas Agung.
Ia menambahkan bahwa pengecekan rutin terhadap takaran dan kadar air dilakukan setiap hari di seluruh SPBU. Jika ditemukan perbedaan melebihi batas toleransi, Pertamina akan langsung melakukan penyegelan dan penakaran ulang di PT Metrologi.
“Jadi, kami pastikan di SPBU kami pengecekan density dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak ada perubahan kandungan produk,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agung menegaskan hingga saat ini belum ada laporan keluhan masyarakat Kota Madiun terkait bahan bakar.
Namun, jika ada masalah, konsumen dapat langsung melapor ke SPBU terdekat atau melalui layanan Pertamina di nomor 135.
“Kami sediakan form keluhan mulai dari history, waktu kejadian, jumlah liter, dan kronologi, yang nantinya bisa menjadi dasar kompensasi kepada konsumen,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Madiun, Agus Wiyono, memastikan bahwa pihaknya turut memantau seluruh mekanisme pengiriman dan penyimpanan bahan bakar di SPBU.
“Insyaallah aman untuk di Kota Madiun. Kami memastikan mulai dari proses pengiriman, identitas, quantity, hingga takaran semua sesuai prosedur dan tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan bagi konsumen,” jelas Agus.
Ia menambahkan, koordinasi antara Disdag, Pertamina, dan Hiswana Migas terus diperkuat agar pelayanan kepada masyarakat tetap terjamin dan tidak menimbulkan gangguan pada kendaraan akibat bahan bakar. (Arn/Tim)







