IndonesiaBuzz: Jakarta, 12 Juni 2024 – Peringatan Hari Menentang Pekerja Anak yang jatuh pada tanggal 12 Juni 2024 bertepatan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mengakhiri pekerja anak. Momentum ini digunakan untuk memperbarui komitmen global dalam memberantas segala bentuk eksploitasi anak.
“Melalui peringatan ini, kita bersama menyerukan untuk terus mengambil langkah memberantas kerja paksa pada anak, mengakhiri perbudakan modern dan perdagangan manusia, khususnya yang menyasar pada anak, menjamin pelarangan dan penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak serta pengabaian hak-hak anak, dan mengakhiri pekerja anak dalam segala bentuknya pada tahun 2025,” ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar, di Jakarta, Rabu.
Tema Hari Dunia Menentang Pekerja Anak 2024 adalah “Akhiri Pekerja Anak!”. Peringatan tahun ini juga menandai 25 tahun diadopsinya Konvensi 182 tahun 1999 tentang Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk bagi Anak, serta Konvensi Nomor 138 tentang Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja.
Menurut Nahar, peringatan ini digunakan oleh pemerintah untuk terus melengkapi regulasi terkait upaya pencegahan dan penanganan pekerja anak. Semua pihak perlu terus berupaya mencegah dan menangani kasus-kasus eksploitasi anak, baik secara ekonomi maupun seksual, termasuk bentuk-bentuk pekerjaan terburuk lainnya, serta mewaspadai pelibatan anak dalam bisnis pornografi dan perdagangan anak.
“Jika menemukan anak-anak yang bekerja atau dipekerjakan seseorang, berada dalam situasi berbahaya yang dapat mengancam kesehatan dan jiwanya, serta tidak bersekolah dan tidak mendapatkan hak-haknya sebagai anak, mohon dapat segera melaporkan ke call center 129,” imbuh Nahar.
Peringatan ini menegaskan kembali pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional untuk memastikan perlindungan hak-hak anak dan menghapuskan pekerja anak dalam segala bentuknya. Dengan komitmen yang kuat, diharapkan pekerja anak dapat diakhiri pada tahun 2025, sesuai dengan target SDGs.@cinde