IndonesiaBuzz, Surabaya 9 Juli 2024 – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berhasil mencatat penurunan signifikan dalam angka kemiskinan di wilayahnya. Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik, per Maret 2024, angka kemiskinan di Jawa Timur mencapai 9,79 persen, mengalami penurunan sebesar 0,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di angka 10,35 persen.
Penurunan ini menjadi pencapaian bersejarah karena untuk pertama kalinya angka kemiskinan di Jawa Timur berada di bawah 10 persen, mencatatkan satu digit yang menandakan keberhasilan strategis dalam penanggulangan kemiskinan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengapresiasi hasil ini sebagai akumulasi dari upaya keras seluruh jajaran Pemprov Jatim, didukung oleh koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat, pemerintah kabupaten/kota, hingga tingkat desa/kelurahan.
“Ini merupakan penurunan angka kemiskinan yang sangat tinggi dan hasil dari kerja keras kami selama beberapa tahun terakhir. Kami berupaya keras untuk menurunkan angka kemiskinan hingga satu digit dan Alhamdulillah kami berhasil,” ujar Adhy dalam keterangan resminya, Selasa (9/7/2024).
Adhy menjelaskan bahwa keberhasilan ini didukung oleh tiga strategi utama yang diterapkan Pemprov Jatim. Pertama, dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin melalui berbagai program bantuan sosial seperti PKH Plus, bantuan pangan, dan bantuan asistensi sosial untuk disabilitas.
“Selain itu, kami juga memberikan bantuan operasional pendidikan tambahan dan pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin, serta dukungan dari Pemerintah pusat melalui program Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBIJK),” tambahnya.
Strategi kedua fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi langsung dan pemberian modal usaha, sedangkan strategi ketiga bertujuan mengurangi wilayah kantong-kantong kemiskinan melalui rehabilitasi lingkungan sekitar.
“Dengan kombinasi ketiga strategi ini, kami berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur sebanyak 206.120 jiwa per Maret 2024. Penurunan ini juga berkontribusi signifikan, mencapai 30,4 persen terhadap penurunan angka kemiskinan nasional,” papar Adhy.