Senin, 19 Juni 2023 – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah berhasil meluncurkan Satelit Republik Indonesia-1 (Satria-1), Senin (19/6/2023) dini hari. Peluncuran dilakukan di landasan peluncuran milik Angkatan Antariksa Amerika Serikat (US Force) di Tanjung Canaveral, Florida dengan penanggung jawab peluncuran satelit adalah perusahaan milik Elon Musk, SpaceX.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas Menkominfo, Mahfud MD yang menyatakan bahwa proses peluncuran Satria-1 dapat disaksikan melalui kanal YouTube dinas tersebut.
Menurutnya, satelit dengan kapasitas 150 Gpbs itu diharapkan nantinya dapat meningkatkan kecepatan akses layanan pemerintahan, terutama dalam mendukung pembangunan dan penyediaan internet di seluruh negeri.
Teknologi satelit ini memungkinkan penyediaan internet yang lebih cepat di desa-desa yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh infrastruktur serat optik dalam 10 tahun mendatang. Namun, satelit ini dijadwalkan mulai beroperasi dan melayani kebutuhan akses internet cepat untuk titik layanan publik pada awal tahun 2024.
“SATRIA-1 akan mulai beroperasi setelah satelit ini berada di orbit dan stasiun penerima di Bumi telah selesai dibangun dan siap beroperasi,” ungkap Sri Sanggrama Aradea, juru bicara SATRIA 1 dan Kepala Divisi Satelit Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo.
Menurut studi BAKTI Kominfo pada 2023, satelit Satria-1 diperkirakan mampu melayani kapasitas kecepatan hingga 150 Gbps, dan menghadirkan layanan internet di 50.000 titik fasilitas publik. Kecepatan internet di setiap titik layanan publik itu diperkirakan bisa mencapai 4 Mbps.
Akses melalui ruang angkasa ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Sektor pendidikan, fasilitas kesehatan, kantor pemerintah daerah, serta TNI dan Polri menjadi prioritas utama untuk menerima akses internet ini.
Langkah inisiatif pemerintah Indonesia itu merupakan upaya memperluas konektivitas jaringan melalui ruang angkasa. Sementara itu, Satria-1 yang mengusung teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) ini disebut-sebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia.
Satelit Satria-1 merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang dirakit oleh perusahaan Prancis, Thales Alenia Space, sejak September 2020 hingga Mei 2023.
Pengadaan satelit itu menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). BAKTI Kominfo selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) menetapkan Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pemenang lelang pada 26 April 2019 lalu. @IndonesiaBuzz