Tanda tangan kesepakatan di balai Desa Nglurup bersama Warga Sampung, terkait aktifitas truk tambang mendapatkan respon positif semua pihak.
Pasca terjadi blokade jalan oleh warga Kecamatan Sampung beberapa waktu lalu kepada truk bermuatan material yang melintas di jalan desa yang baru saja di perbaiki, kini sudah menemukan kesepakatan bersama. Penandatanganan kesepakatan di gelar di Balai Desa Nglurup, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Selasa (21/2/2023)
Semua pihak yang terlibat, hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain, jajaran Forpimka Sampung, Ketua Papdesi Kabupaten Ponorogo, Paguyuban Kepala Desa se Kecamatan Sampung, Satlantas Polres Ponorogo, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ponorogo, pemilik tambang material, serta perwakilan warga desa di Kecamatan Sampung.
Ketua Papdesi Kabupaten Ponorogo Riyanto yang menyaksikan serta melakukan penekanan dalam hal menyampaikan keluh kesah warga mengatakan, sebelum penandatanganan kesepakatan sudah di adakan mediasi antara pihak terkait.
“Pembahasannya di hari Jumat kemarin di Kantor Dishub, diikuti para driver, para penambang, wakil dari Forpimka dan dari Dishub,” ujar Riyanto kepada Lensaindonesia.com, Kamis (23/2/2023)
Lebih lanjut Riyanto menjelaskan, ada beberapa point yang sudah disepakati bersama, antara lain tonase (muatan) kapasitasnya di batasi maksimal 8 (delapan) ton, untuk masa pemeliharaan jalan kendaraan tambang hanya di perbolehkan melewati jalan nasional setelah jam masuk sekolah sampai 18.00 WIB.
“Kendaraan tambang hanya bisa melewati jalur Pohijo, Jenangan, Nglurup, Sampung, Tulung, Bangunrejo, Kauman, dan tidak diperbolehkan masuk jalan desa kecuali pengguna (pemesan) material itu orang lokal. Hari minggu libur kecuali mendesak, hari raya harus koordinasi,” kata Riyanto.
Selain itu, jalan yang dilewati kendaraan tambang nantinya akan dipelihara oleh pemilik tambang, dan diatur dalam kerjasama para pihak yang telah disepakati. Untuk diketahui, beberapa desa yang terdampak yaitu Desa Pohijo, Desa Jenangan, Desa Nglurup, Desa Sampung, Desa Tulung, Desa Bangunrejo, dan Desa Kauman.
Riyanto menambahkan, dari semua pihak terutama warga Desa terdampak berharap jalan tetap terawat dengan baik. Mengingat akan ada destinasi wisata baru di kawasan Kecamatan Sampung.
“Jalan tetap halus, karena sudah menunggu belasan tahun jalan di daerahnya rusak parah. Agar pengguna jalan ataupun wisatawan nantinya bisa memanfaatkan jalan tersebut lebih lama lagi tanpa hambatan,” harapnya.
Sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat dan menjaga demi mewujudkan ponorogo yang hebat. @Jatimbuzz