IndonesiaBuzz: Jakarta, 12 Juni 2024 – Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah semakin dekat. Umat Muslim di seluruh dunia bersiap melaksanakan ibadah kurban yang merupakan bagian penting dari perayaan ini. Ibadah kurban, yang melibatkan penyembelihan hewan seperti sapi atau kambing, dilakukan untuk berbagi daging dengan mereka yang membutuhkan.
Menurut Nahdlatul Ulama (NU), ibadah kurban memiliki hukum sunnah muakad atau sunnah yang dikuatkan. Bagi umat Islam yang mampu, mengurbankan satu ekor sapi lebih disarankan dibandingkan satu ekor kambing.
Perayaan kurban didasarkan pada kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail. Kisah ini termuat dalam Surat As-Saffat ayat 102, di mana Ibrahim menyampaikan mimpi tersebut kepada Ismail. Dalam ayat itu, Ibrahim berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu?”
Menanggapi hal ini, Ismail menunjukkan kesabaran dan kepatuhannya kepada perintah Allah dengan menjawab, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” (As-Saffat: 102). Ketika Ibrahim hendak melaksanakan perintah tersebut, Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba.
Kisah ini menjadi awal mula ibadah kurban yang diperingati sebagai Idul Adha dalam Islam. Mengapa Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba? Jawabannya bisa ditemukan dalam konteks sejarah dan budaya Timur Tengah. Domba dan kambing adalah hewan yang umum dibudidayakan di wilayah ini, karena mudah dipelihara dan sesuai dengan iklim setempat.
Domba juga memiliki nilai ekonomi dan simbolik yang tinggi dalam masyarakat Timur Tengah. Kepemilikan domba seringkali menjadi simbol kekayaan. Sejak zaman dahulu, banyak kelompok masyarakat memiliki peternakan domba dan menggembalakan mereka. Bahkan, Nabi Muhammad SAW, sebelum diangkat sebagai nabi, bekerja sebagai penggembala kambing.
Domba menjadi pilihan utama untuk kurban karena popularitasnya yang meningkat seiring dengan larangan mengonsumsi daging babi dalam berbagai ajaran keagamaan yang tumbuh di Timur Tengah. Akibatnya, daging domba menjadi sumber protein utama dan diolah dalam berbagai bentuk masakan.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, sangat wajar jika Nabi Ibrahim menerima domba sebagai pengganti Ismail dalam peristiwa kurban. Domba adalah hewan yang paling mudah ditemukan dan memiliki nilai yang tinggi dalam budaya Timur Tengah.
Dengan memahami sejarah dan makna di balik ibadah kurban, umat Muslim dapat lebih menghayati pelaksanaan kurban di Hari Raya Idul Adha tahun ini. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, ibadah kurban juga merupakan simbol solidaritas dan kepedulian sosial terhadap sesama.
Sebagai penutup, bagi umat Muslim yang mampu, mari kita persiapkan ibadah kurban dengan sebaik-baiknya dan berbagi kebahagiaan Idul Adha dengan mereka yang membutuhkan. @cinde