IndonesiaBuzz: Surakarta, 12 April 2025 – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bertekad menjaga momentum tingginya kunjungan wisata selama libur Lebaran 2025 dengan menyiapkan berbagai event menarik sebagai daya tarik pascalibur. Mulai dari konser musik hingga sport tourism, berbagai kegiatan siap digelar demi mempertahankan geliat sektor pariwisata di Kota Bengawan.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo mencatat sebanyak 333.732 wisatawan mengunjungi berbagai destinasi wisata di Solo selama 18 hari libur Lebaran, terhitung sejak 21 Maret hingga 7 April 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 7% dibandingkan jumlah kunjungan pada periode yang sama tahun 2024 yang mencapai sekitar 310.000 orang.
Tiga destinasi paling populer yang banyak dikunjungi wisatawan antara lain Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo Safari, dan Taman Balekambang. Khusus Taman Balekambang, destinasi ini belum dibuka pada masa libur Lebaran tahun lalu sehingga menjadi daya tarik baru pada 2025.
Dari sisi pergerakan kendaraan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mencatat sebanyak 7.572.621 kendaraan melintasi wilayah Solo pada periode H-7 hingga H+6 Lebaran 2025. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 1,4% atau 87.886 kendaraan dibandingkan tahun sebelumnya.
Data dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga menunjukkan tren serupa. Menurut Wali Kota Solo, Respati Ardi, jumlah penumpang yang menggunakan jasa kereta api menuju Solo selama libur Lebaran meningkat sekitar 6% dibanding tahun lalu.
“Kami siap-siap jangan sampai hal seperti lingkungan ini [banjir di sejumlah wilayah di Solo] memperburuk citra pariwisata kami. Tugas saya membereskan ini semua supaya Lebaran tahun depan atau beberapa bulan ke depan saat long weekend atau hari libur, wisatawan tetap terus di sini,” ujar Respati kepada wartawan saat ditemui di Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (11/4/2025).
Respati menegaskan, Pemkot Solo terus memfasilitasi berbagai pemangku kepentingan agar semakin banyak event yang digelar di Solo dan mampu menarik wisatawan.
“Sport tourism, ada lomba lari. Bulan Sura, ada dua pilar kebudayaan yang mengadakan tradisi Sura. Kami juga ada konser Saosin dan Pestapora. Bahkan ada production house yang mau bikin film di Solo. Kami fasilitasi semua,” paparnya.