IndonesiaBuzz.com: Ponorogo, 14 September 2023 – Karutan kelas IIB Ponorogo, bersama dengan Kasi Binadik dan Giatja Lapas Jombang, melaksanakan perjalanan wisata religi yang mengesankan ke beberapa makam bersejarah di Ponorogo.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan meningkatkan kebersamaan di antara mereka. Perjalanan wisata religi ini diawali dengan kunjungan ke makam Bathoro Katong yang terletak di Kelurahan Setono, Jenangan, Ponorogo.
Makam Bathoro Katong memiliki makna mendalam dalam budaya lokal dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang sejarah Ponorogo.
“Saya berterima kasih kepada pak Agus, saya jadi mengenal Ponorogo secara utuh. Semoga kita mendapat berkahnya Eyang Bathoro Katong,” jelas Heru Prakoso, seorang mantan jurnalis senior, Rabu (30/8/2023).
Selanjutnya, rombongan mendapatkan penjelasan tentang sejarah Bathoro Katong dari Sunardi, juru kunci makam tersebut.
Rombongan saat berada di Petilasan Suro Menggolo.
Perjalanan wisata ini juga mengunjungi petilasan Suro Menggolo, yang terletak di pemakaman umum, Kelurahan Kertosari, Babadan. Sebuah tempat bersejarah yang memiliki nilai spiritual tinggi.
Tak hanya itu, mereka juga mengunjungi makam Abu Yamin di Desa Demangan, Siman, yang memiliki signifikansi dalam sejarah Islam di Ponorogo.
Setibanya di lokasi, Imam Fatokah, seorang keturunan dari Ki Ageng Toebagoes Aboejamin memberikan penjelasan tentang silsilah para pendahulu mereka.
Rombongan tiba di Makam Ki Ageng Toebagoes Aboejamin.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke makam Ki Ageng Muhammad Besari di Desa Tegalsari, Jetis, Ponorogo, yang juga memiliki nilai bersejarah yang luar biasa.
Karutan Ponorogo, Agus Yanto menjelaskan, pentingnya menjaga kearifan lokal dan budaya dalam tugas penegakan hukum.
“Kita tidak boleh lupa dengan para pendahulu kita yang sangat luar biasa, mumpuni semuanya baik lahiriah maupun batiniah,” ungkap Agus Yanto.
Rombongan saat berada di Makam Ki Ageng Muhammad Besari.
Perjalanan wisata religi ini mencerminkan komitmen Karutan Ponorogo, Kasi Binadik, dan Giatja Lapas Jombang dalam mempromosikan nilai-nilai positif, budaya lokal, dan semangat kebersamaan dalam menjalankan tugas mereka dalam sistem pemasyarakatan.
Heru Prakoso, dalam kesimpulan kegiatan, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Rutan Ponorogo yang telah memperkenalkan keindahan dan keajaiban Ponorogo kepada mereka.
Ia juga menyatakan bahwa kesan negatif tentang Ponorogo sebelumnya telah berubah menjadi pengalaman yang luar biasa.
“Ternyata ponorogo itu luar biasa. Ini sangat menambah wawasan saya dan ini tidak seperti yang dikatakan orang-orang kalau ponorogo itu menyeramkan,” pungkasnya. (Fjr@indonesiabuzz)