IndonesiaBuzz: Kesehatan – Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah di arteri meningkat. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, jantung, otak, ginjal, dan organ lainnya.
Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan darah ke dinding arteri saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah diukur dalam dua angka: tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung memompa darah, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung beristirahat di antara detak jantung.
Hipertensi didiagnosis jika tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi.
Penyebab hipertensi tidak selalu diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, termasuk:
- Usia. Tekanan darah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin. Pria lebih berisiko terkena hipertensi daripada wanita.
- Faktor keturunan. Hipertensi dapat diturunkan dari orang tua.
- Faktor gaya hidup. Faktor gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko hipertensi meliputi:
- Obesitas
- Kurangnya aktivitas fisik
- Konsumsi garam yang berlebihan
- Konsumsi alkohol yang berlebihan
- Merokok
Gejala hipertensi biasanya tidak ada, sehingga penyakit ini sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam”. Namun, beberapa orang dengan hipertensi mungkin mengalami gejala seperti:
- Kepala pusing
- Pusing
- Berkeringat
- Mudah lelah
- Nyeri dada
- Perubahan penglihatan
Komplikasi hipertensi dapat berupa:
- Penyakit jantung
- Stroke
- Gagal ginjal
- Gangguan penglihatan
- Pencernaan yang buruk
- Gangguan saraf
- Pembuluh darah pecah
Cara menurunkan hipertensi adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan tekanan darah.
Perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan hipertensi meliputi:
- Menjaga berat badan ideal
- Mengurangi konsumsi natrium
- Meningkatkan asupan kalium
- Olahraga secara teratur
- Menghentikan merokok
- Mengurangi asupan alkohol
- Mengelola stres
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk menurunkan tekanan darah, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan hipertensi:
Menjaga berat badan ideal
Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
Mengurangi konsumsi natrium
Natrium dapat meningkatkan tekanan darah. Batasi asupan natrium harian Anda hingga 2.300 miligram.
Meningkatkan asupan kalium
Kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah. Konsumsi makanan yang kaya kalium, seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Olahraga secara teratur
Olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Lakukan olahraga intensitas sedang selama setidaknya 30 menit, 5 hari seminggu.
Menghentikan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Berhenti merokok dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Mengurangi asupan alkohol
Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Batasi asupan alkohol Anda hingga 1 gelas untuk wanita dan 2 gelas untuk pria per hari.
Mengelola stres
Stres dapat meningkatkan tekanan darah. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau latihan relaksasi.
Tips untuk menurunkan hipertensi:
- Periksa tekanan darah secara teratur
Periksa tekanan darah Anda secara teratur untuk memastikan bahwa tekanan darah Anda terkendali.
- Dapatkan perawatan medis jika perlu
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk menurunkan tekanan darah, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan.
- Berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau obat herbal
Beberapa suplemen dan obat herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan hipertensi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan tekanan darah, Anda dapat membantu menurunkan risiko komplikasi hipertensi.