IndonesiaBuzz: 30 September 2023 – Burung Pegar Emas atau Fisan Emas atau Golden Pheasant merupakan satwa endemik yang berasal dari daratan China, tepatnya di dataran tinggi Tibet. Burung cantik yang rupawan ini dikenal juga dengan nama latin Chrysolophus pictus. Keindahan burung ini dipercaya telah menginspirasi sosok legendaris Fenghuang atau Phoenix sebutan di dunia barat.
Secara fisik, panjang pejantan dewasa sekitar 90-105 cm dengan ekor panjang yang unik. Tubuhnya dihiasi oleh variasi warna seperti emas, coklat, ungu, hijau, dan putih. Dan betina memiliki penampilan lebih sederhana, mirip dengan burung pada umumnya. Ekornya lebih pendek, dengan panjang sekitar 60-80 cm.
Bila musim kawin tiba, pegar emas jantan akan mengeluarkan siulan khas. Fungsi ocehan tersebut untuk menarik perhatian si betina. Selain itu, pejantan juga akan membuka ekornya dengan lebar. Cara ini pun bertujuan agar lawan jenisnya tertarik. Lalu burung ini jika bertelur 8 sampai 12 telur pada suatu waktu dan kemudian akan mengeraminya selama sekitar 22-23 hari.
Di siang hari mereka beraktivitas di atas tanah untuk mencari makanan berupa biji-bijian, daun, dan binatang invertebrata (bertulang belakang). Akan tetapi pada malam hari, mereka gemar sekali bertengger di dahan pohon.
Walaupun Pegar Emas termasuk spesies burung, namun mereka jarang sekali terbang. Jika ada sesuatu yang mengejutkannya dan saat itu juga mereka akan terbang setinggi-tingginya.
Selain itu, burung ini jarang sekali berkicau. Bahkan, mereka tidak memiliki cuitan semerdu burung lainnya. Tapi keindahan warna bulu mereka yang menutupi kekurangan tersebut.
Meskipun habitat aslinya di tempat yang cenderung dingin, akan tetapi pembiakan spesies ini berada di daratan Amerika, Eropa, Australia dan Selandia Baru. Ini bukti bahwa mereka dapat bertahan hidup di daerah tropis dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
Bulu yang berwarna terang nan mencolok itu, membuat hewan ini menarik perhatian mata yang melihatnya. Diketahui, populasi burung cantik ini menurun pada batas resiko rendah. Namun, lambat laun karena keunikan yang dimilikinya membuat orang ingin mengembangkannya. Pegar Emas pun mulai diternakkan untuk kelestarian satwa ini.
Satwa yang tergolong langka ini butuh perhatian dari berbagai kalangan untuk mempertahankan populasinya. Meskipun banyak yang membiakkan, akan tetapi upaya pelestarian dari Pegar Emas masih kalah dengan pemburu ilegal yang memburunya untuk keuntungan pribadi. @wara-e