IndonesiaBuzz: 5 Februari 2025 – Ratusan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ajaran 2024/2025 akibat kelalaian pihak sekolah dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kejadian ini memicu aksi protes dari para siswa yang merasa dirugikan.
Sebanyak 113 siswa dinyatakan tidak dapat mengikuti seleksi karena data mereka tidak terinput dengan baik. Kepala SMAN 1 Mempawah, Endang Superi Wahyudi, mengakui bahwa permasalahan ini disebabkan oleh kesalahan manusia dalam proses penginputan data.
“Pada waktu finalisasi, ada keterlambatan dalam penginputan beberapa siswa. Ketika batas waktu berakhir, kami tidak bisa melanjutkan prosesnya,” ujar Endang dalam audiensi bersama perwakilan orangtua murid.
Endang menjelaskan bahwa pihak sekolah telah berupaya mencari solusi agar siswa tetap bisa mengikuti SNBP, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Siswa dan Orangtua Kecewa
Salah satu siswa yang terdampak, Muhammad Hafiz, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, sejak semester pertama, ia dan teman-temannya telah mempersiapkan diri untuk bersaing masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur SNBP. Namun, harapan itu pupus akibat kesalahan pihak sekolah.
“Semua usaha kami selama lima semester sia-sia hanya karena kelalaian seorang oknum guru,” kata Hafiz dalam video pernyataannya, Selasa (4/2/2025).
Bagi Hafiz, SNBP bukan sekadar jalur masuk perguruan tinggi, melainkan satu-satunya kesempatan melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya.
“Orangtua saya sudah meninggal dunia, dan ini satu-satunya cara saya bisa kuliah,” lanjutnya.
Kekecewaan serupa juga dirasakan para orangtua siswa. Yudi Oktaviarza, salah satu wali murid, menyebutkan bahwa sekitar 113 siswa terancam gagal mengikuti SNBP 2025.
“Anak-anak ini sudah berjuang keras selama lima semester, tetapi justru kehilangan masa depan karena kelalaian pihak sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yudi mengungkapkan bahwa pihak sekolah sebenarnya telah diberikan perpanjangan waktu untuk menyelesaikan pengisian data, tetapi tetap tidak kunjung rampung.
“Kami sebagai orangtua tentu sangat sedih dan kecewa. Anak-anak yang berprestasi malah kehilangan kesempatan hanya karena kelalaian ini,” katanya.
Dinas Pendidikan Beri Teguran
Menanggapi kasus ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Rita Hastarita, telah mengeluarkan surat teguran tertulis kepada kepala sekolah dan operator SMAN 1 Mempawah.
Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berulang kali mengingatkan sekolah-sekolah untuk segera mengisi data siswa dalam periode 9 hingga 31 Januari 2025.
“Semua sekolah lain bisa menyelesaikan tepat waktu, tetapi SMAN 1 Mempawah tidak tuntas meski sudah diingatkan berkali-kali,” kata Rita, Selasa (4/2/2025).
Rita menjelaskan bahwa pendaftaran SNBP dilakukan melalui portal SNPMB Kemdikbud dan menjadi tanggung jawab sekolah untuk memastikan data siswa yang memenuhi syarat sudah diinput. Sayangnya, akibat kelalaian ini, sistem pendaftaran telah ditutup sesuai jadwal yang ditetapkan.
Kini, ratusan siswa harus menghadapi kenyataan pahit akibat kesalahan yang bukan berasal dari mereka.
Upaya Sekolah dan Permohonan Maaf
Pihak sekolah mengaku telah berkomunikasi dengan panitia pusat untuk meminta perpanjangan waktu. Namun, karena beberapa siswa belum melengkapi data, panitia penyelenggara SNBP tetap tidak dapat memproses finalisasi.
Meski telah berusaha menghubungi berbagai pihak, termasuk Direktorat dan Dinas Pendidikan Provinsi, hasilnya tetap nihil.
Sebagai bentuk dukungan bagi siswa, pihak sekolah menyatakan akan membantu mereka menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Pihak sekolah juga menyampaikan permohonan maaf kepada siswa dan orangtua atas kejadian ini serta mengakui kelalaian mereka.